2 Orang Dari Indonesia Dinyatakan Positif Corona di Taiwan Hari Ini, Padahal Sudah Bawa Tes Bebas Corona Sebelum Berangkat Untuk Jadi TKI
SUARABMI - Taiwan mengonfirmasi tiga kasus impor baru COVID-19 pada Minggu ini (01/11), dua di antaranya dari Indonesia dan satu dari Amerika Serikat, sehingga jumlah total di Taiwan menjadi 558, menurut Pusat Komando Epidemi Pusat ( CECC).
Tiga pasien baru tersebut adalah dua orang Indonesia dan seorang pria Taiwan, kata juru bicara CECC Chuang Jen-hsiang (莊人祥) pada konferensi pers.
Salah satu pasien baru, seorang wanita Indonesia berusia 20 tahunan, masuk Taiwan pada 29 Oktober untuk belajar. Wanita itu kehilangan indra penciumannya pada 7 Oktober tetapi tidak periksa medis di Indonesia. Dia memberi tahu petugas kesehatan bandara tentang gejalanya setibanya di Taiwan dan diuji, dengan hasil positif pada hari Minggu, kata Chuang.
[post_ads]
Empat puluh empat orang yang duduk di dekat wanita itu dalam penerbangan telah diperintahkan untuk mengisolasi diri, sementara 21 awak kabin diharuskan untuk mempraktikkan manajemen kesehatan diri, yang berarti mengenakan masker setiap saat dan mengukur suhu tubuh dua kali sehari.
Salah satu kasus lainnya adalah seorang pria Indonesia berusia 30-an yang tiba di Taiwan 14 Oktober untuk bekerja, membawa bukti tes COVID-19 negatif yang diambil 10 Oktober. Setibanya, dia naik taksi bersama dua pekerja migran lainnya ke sebuah hotel karantina, di mana ia mulai mengalami pilek. Kondisinya membaik setelah dia minum obat bebas, menurut Chuang.
Orang tersebut dan dua temannya menjalani tes pada 29 Oktober di akhir masa karantina selama 14 hari, sejalan dengan peraturan untuk kedatangan dari negara tersebut. Hasil tesnya kembali positif pada hari Minggu, sedangkan hasil dari dua lainnya negatif, meskipun keduanya menderita batuk dan sakit tenggorokan. Pasien yang positif dirawat di ruang isolasi di rumah sakit setempat.
[post_ads_2]
CECC telah menyarankan lima orang yang memiliki kontak dekat dengan pria tersebut, termasuk dua pekerja migran, seorang karyawan di perusahaan perantara pekerja migran dan seorang karyawan di hotel karantina tempat pria tersebut menginap, untuk mengikuti protokol manajemen kesehatan diri, Kata Chuang.
Kasus ketiga adalah seorang pria Taiwan berusia 50-an yang tinggal di AS dan mengalami demam, nyeri otot dan persendian serta batuk pada 26 Oktober tetapi tidak mencari perawatan medis di sana. Sekembalinya ke Taiwan 30 Oktober, dia melaporkan gejalanya kepada staf bandara dan diuji pada hari itu sebelum dikirim ke pusat karantina yang ditunjuk. Hasilnya kembali positif Minggu, menurut Chuang.
Hingga saat ini, Taiwan telah mencatat 558 kasus COVID-19, dengan 466 diklasifikasikan sebagai impor. Dari total, 518 telah pulih, tujuh meninggal dan 33 dirawat di rumah sakit, menurut data CECC.
Secara global, COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 46,06 juta orang di 189 negara dan wilayah, dengan 1,19 juta kematian, menurut statistik CECC pada hari Minggu.
sumber: focustaiwan
COMMENTS