Heboh
Terungkap 5 Fakta Kasus EMMM Sesama Jeruk di Wisma Atlet, Berawal dari Medsos Hingga Berujung Penyidikan, Apakah Dia TKI?
Suara BMI
Kasus yang viral akhir - akhir ini yaitu sesama jeruk antara seorang perawat dan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet telah masuk tahap penyidikan.
Polres Metro Jakarta Pusat melakukan gelar perkara dan memeriksa perawat yang diduga melakukan emmmm dikamar mandi sesama jeruk tersebut. Sementara itu, pasien yang diduga terlibat belum diperiksa karena masih positif Covid-19.
"Ada beberapa sudah diperiksa jadi saksi yaitu pelapor, kemudian perawat sendiri tapi sifatnya klarifikasi. Hari ini kami telah lakukan gelar dan kasus naik ke sidik," ucap Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto melalui keterangan suara yang diterima, Minggu (27/12/2020).
[post_ads]
Berikut ini adalah 5 fakta mencengangkan yang sudah terungkap dari kasus jeruk wisma altit ini.
1. Kasus terungkap berawal dari media sosial
Tindakan tak pantas antara perawat dan pasien Covid-19 itu awalnya terungkap dari pengakuan pasien di media sosial.
Pasien tersebut mengunggah tangkapan layar percakapan WhatsApp dengan seseorang yang disebut sebagai perawat di RSD Wisma Atlet melalui akun Twitter @bottialter, Jumat (25/12/2020).
Dari tangkapan layar percakapan tersebut, pasien dan perawat diketahui janjian melakukan emmmm sesama jeruk di toilet Wisma Atlet.
Si pasien juga mengunggah foto alat pelindung diri (APD) dalam kondisi terlepas yang disebut milik perawat Wisma Atlet. Unggahan foto itu pun ramai diperbincangkan warganet hingga sejumlah akun Twitter melaporkan kasus tersebut ke dinas terkait. Belakangan si pasien mengunci akun Twitternya setelah tangkapan layar pengakuannya menjadi viral.
2. Perawat dan Pasien mengakui perbuatannya
Sehari setelahnya, informasi tindakan tak pantas itu pun sampai ke manajemen RSD Wisma Atlet. Kodam Jaya selaku pengelola Komando Tugas Gabungan Terpadu pelaksana operasional RSD Wisma Atlet langsung melakukan penelusuran untuk mencari identitas pasien dan perawat.
Setelah mengantongi identitas keduanya, mereka pun langsung diperiksa. Dalam pemeriksaan, mereka mengakui sudah melakukan emmmm sesama jeruk tersebut.
"Hasil pemeriksaan awal mereka mengakui. Namun untuk proses selanjutnya, akan diserahkan ke pihak Kepolisian selaku penyidik sipil demi keadilan," kata Kepala Penerangan Kodam Jaya Letnan Kolonel Arh Herwin BS sebagaimana dilansir Kompas, Sabtu (26/12/2020).
3. Pasien Masih Jalani Isolasi di Wisma Atlet
Kodam Jaya langsung mengamankan perawat dan pasien tersebut. Keduanya diminta menjalankan tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR) sebelum diserahkan ke kepolisian.
Hasil tes PCR menunjukkan pasien masih positif Covid-19 dan harus menjalani isolasi terlebih dahulu di Wisma Atlet dengan pengawasan ketat.
[post_ads_2]
"Hasil tes yang oknum nakes negatif, untuk oknum pasien masih positif," kata Herwin. Sementara itu, Kodam Jaya langsung menyerahkan si tenaga kesehatan ke Polres Jakarta Pusat untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
4. Perawat dibebastugaskan
Tenaga kesehatan yang terlibat dalam kasus tersebut telah dibebastugaskan dari RSD Wisma Atlet. Hal tersebut disampaikan Penanggung Jawab RSD Wisma Atlet Brigjen TNI M Saleh Mustafa.
"Iya kami bebastugaskan (dari RSD Wisma Atlet)," kata Saleh saat dikonfirmasi, Sabtu malam. Alasannya adalah perbuatan perawat dan pasien itu telah melanggar norma susila dan berisiko menularkan Covid-19 ke tenaga kesehatan lain.
Kodam Jaya pun menyesalkan peristiwa tersebut. Mereka berjanji akan memperbaiki pengawasan kepada para penghuni Wisma Atlet serta mengevaluasi kembali proses rekrutmen relawan medis di Wisma Atlet.
5. Polisi belum tangkap tersangka
Polisi menyebut pertama kali mendapat laporan mengenai kasus antara perawat dan pasien Covid-19 itu dari staf RSD Wisma Atlet.
Mereka kemudian berkoordinasi dengan Kodam Jaya untuk menyelidiki kasus tersebut. Tenaga kesehatan yang terlibat dalam kasus itu pun diserahkan ke Kepolisian untuk menjalani pemeriksaan intensif.
Polisi juga mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan berang bukti terkait tindakan tersebut. Meskipun status perkara telah dinaikkan ke tahap penyidikan, polisi memastikan belum menetapkan tersangka. "Sementara baru naik status dari penyelidikan ke penyidikan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.
Hingga saat ini, belum dikpublik siapa indentitas dari pasien tersebut, apakah TKI atau bukan. Sebagaimana kita tahu di RS tersebut adalah karantina bagi TKI yang datang dari luar negeri juga karantina bagi warga lokal yang kedapatan positif. Redaksi sedang mencari tahu kabar apakah pasien tersebut TKI atau bukan.