SuaraBMI - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meningkatkan kewaspadaan terhadap mutasi virus SARS-CoV-2 di Sumatera.
Pemerintah mencatat sebanyak 170 pekerja migran Indonesia (PMI) dari Kepulauan Riau dan 33 TKI dari Sumatera Utara positif terpapar Covid-19 berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan terhadap mereka setibanya di Indonesia.
Dengan temuan itu, pemerintah kini tengah mengantisipasi munculnya mutasi virus dengan melakukan Whole Genome Sequence (WGS). Hal itu mengingat saat ini tercatat sudah ada lima kasus varian B1617 dan tiga varian B117 yang teridentifikasi di Sumatera.
"Untuk Kepri ini perlu dilakukan tindak lanjut karena PMI yang datang kebanyakan memang dari Malaysia dan di sana (Malaysia) banyak ditemukan varian baru. Jadi saya minta kita harus lakukan genome sequencing supaya kita tahu apakah yang di Kepri itu varian baru atau bukan," kata Muhadjir, Rabu (19/5).
[post_ads]
Tak hanya melakukan pemantauan terhadap WNI yang tiba di Indonesia, Muhadjir mengatakan pemerintah saat ini juga masih terus lanjut berupaya mengantisipasi terjadinya gelombang arus balik dari para pemudik. Salah satunya yaitu arus balik dari Sumatera menuju Jakarta dan sekitarnya.
Sebab, selain ditemukan banyak varian Covid-19, Sumatera juga dinilai perlu mendapat perhatian lebih karena peta zonasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan bahwa zona merah dan oranye merupakan daerah dengan risiko penularan Covid-19 tinggi dan sedang banyak ditemukan di Sumatera.
"Inilah pentingnya dilakukan genome sequencing. Mereka yang dari luar negeri harus kita antisipasi karena fokus kita ke pencegahan varian baru seperti ada dari Afrika, Inggris, ataupun India," lanjut Muhadjir.
[post_ads]
Terpisah, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku pihaknya akan mulai melakukan tes pencarian WGS terhadap seluruh WNI yang baru datang di Malaysia, khususnya WNI di Sumatera.
"Orang-orang yang masuk dari Malaysia yang positif langsung dilakukan genome sequencing saja," kata Budi.
Mantan direktur utama Bank Mandiri itu juga mengatakan saat ini dirinya juga sudah menginstruksikan agar Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan juga melakukan pemantauan secara penuh terhadap para PMI yang tiba di Indonesia.