KabarBMI
Taiwan Stop Penerbangan ke Indonesia, TKI Dihimbau Untuk Tidak Pulang Dulu, Terlanjur Beli Tiket dan Hangus Bakal Ada Ganti Rugi Jika Mau Perpanjang Kontrak
Suara BMI
SUARABMI - Ada informasi mencengangkan dari maskapai Taiwan hari ini dimana mereka mengumumkan bahwa mulai tanggal 27 Juni hingga 14 Juli mendatang, mereka tidak ada lagi penerbangan ke Indonesia.
Hal ini sontak membuat para PMI yang akan pulang mengalami kebingungan, pasalnya sudah banyak sekali PMI yang memesan tiket untuk kepulangan di tanggal tersebut.
Menurut mbok cikrak, yang dikonfirmasi admin mengatakan kalau penerbangan yang ditiadakan saat ini masih 2 maskapai yaitu China Airlines dan Eva Air, sedangkan untuk maskapai seperti Scot dan Tiger belum ada informasi.
"Untuk China dan Eva di stop dulu, untuk scot belum tahu, belum ada pengumuman" Kata Mbok Cikrak Dalam Siaran Langsungnya.
Sedangkan menurut Faisal yang banyak anak buahnya akan pulang mengatakan selain Eva dan China kemungkinan masih ada penerbangan, seperti Scot atau Chatay. "Karena mereka bukan maskapai Taiwan" Ujarnya.
[post_ads]
Sementara itu, informasi lain, MOL atau departemen tenaga kerja Taiwan juga menghimbau untuk para TKI untuk tidak pulang dulu, mereka memberikan keistimewaan kepada pekerja migran dan boleh memperpanjang kontrak walaupun sudah 12 atau 14 tahun bekerja di Taiwan.
MOL Taiwan berusaha untuk menekan mobilitas/ pergerakan pekerja migran. Pekerja migran baru tidak boleh masuk Taiwan dan pekerja migran yang sudah di Taiwan diharapkan untuk bisa melanjutkan kontraknya di majikan yang sama, majikan baru juga mempekerjakan pekerja migran yang sudah berada di Taiwan dan diharapkan agar pekerja migran tidak mengambil izin cuti atau pulang kembali ke tanah air.
[post_ads_2]
Bagi pekerja migran yang sudah membeli tiket untuk cuti pulang ke tanah air dan akhirnya bersedia untuk tidak pulang, MOL akan memberikan GANTI RUGI untuk BIAYA tiket yang hangus.
Selain itu, pemerintah Taiwan juga memberikan jaminan kesehatan kepada para pekerja migran. Dimana biaya pengobatan jika terkena virus ini, TIDAK perlu ditanggung sendiri.
Bila pekerja migran terinfeksi covid, yang paling dikhawatirkan adalah sudah tidak ada pendapatan, mau bayar biaya pengobatan. Pemerintah menyatakan bahwa biaya pengobatan TIDAK AKAN ditanggung sendiri dan mengharapkan agar pekerja migran bisa menjalankan pengobatan hingga sembuh.