SUARABMI.COM - Seorang pria bermarga Wang dan Yang bertemu dengan 2 gadis TKW asal Indonesia dan Vietnam, mereka sepakat dengan transaksi jual apem disebuah hotel di kota Taipei, untuk memberikan apemnya disana.
Kedua TKW itu terpaksa jualan apem ditengah pandemi yang sedang merebak di Taiwan (tahu sendiri kan, musim seperti ini pak de dikit dikit sidak dan tanya dokumen), mereka kesusahan mencari pekerjaan karena statusnya kaburan, terpaksa mereka peras keringat dengan cara jualan apem ini.
Namun aksi ini gagal dilakukan lantaran sudah terendus oleh pak de yang keburu menangkap mereka duluan. Mereka mengaku kepada petugas belum sempat melakukan transaksi apa - apa dan sudah keburu ketangkap.
[post_ads]
Ternyata kedua TKW itu berstatus kaburan dan mereka mencari uang dengan cara jual apem ke siapa saja yang mau merasakan rasa enaknya.
Karena keduanya merupakan TKW kaburan dan tak dapat menunjukkan dokumen resmi, keduanya digelandang petugas ke departemen imigrasi Taiwan untuk dideportasi.
Menurut penyelidikan, bisnis jual beli apem ini dilakukan melalui internet, kesepakatan online dengan pembeli. Hal itu juga diakui oleh Wang, pria Taiwan yang baru berusia 21 tahun tersebut yang mengajak Nan yang juga berusia 21 tahun untuk bersama - sama merasakan apem impor.
Dilansir suaraBMI dari udn news, kedua pria ini datang duluan ke hotel untuk booking tempat duluan dan mempersiapkan tempatnya, sedangkan TKW Indonesia berusia 28 tahun dan Vietnam berusia 27 tahun datang belakangan.
[post_ads_2]
Saat mereka mau masuk gedung hotel, ketahuanlah sama pak de lantas dikuntit dari belakang. Eh ternyata keduanya masuk kedalam kamar. Menunggu sesaat, langsung pak de ketok pintunya. "Wadah...! tamatlah riwayatku.." Gumam mbak TKW didalam kamar didalam hatinya.
Dari hasil penyelidikan dan investigasi kepolisian, mbak mbak TKW ini menjual apem seharga NT$3500 hingga NT$4000 seporsi.
Sebenarnya mereka tidak melanggar aturan pengetatan pandemi, namun saat Polisi memeriksa mereka, kedua TKW itu gelagapan karena tak mempunyai dokumen resmi.
Keduanya kini menunggu jadwal deportasi kenegara masing - masing. Semoga sampai negara masing - masing nanti mereka bisa sukses buka usaha yang halal.