SUARABMI - Walaupun penularan virus covid-19 di Taiwan sudah menurun, namun otoritas Taiwan masih khawatir akan penyebaran virus ini melalui pekerja migran kaburan, pasalnya mereka selalu melakukan pergerakan cepat dari satu tempat ke tempat lainnya dan keberadaannya tak terlacak.
Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh walikota Taipei, menurutnya ketiadaan ARC dan Chien Po Kha (askes yang aktif) bagi mereka bisa menjadi celah penyebaran virus menular ini.
[post_ads]
Untuk merealisasikan rencana vaksinasi skala besar terhadap pekerja migran ini, walikota Taipei menemui Wang Bisheng, komandan Pos Komando Maju Wanda untuk membicarakan strategi dan langkahnya.
Ia juga mengatakan jika pekerja migran mau melakukan pemeriksaan dan vaksin, dan tidak terkait dengan kasus, maka ia tidak akan ditangkap atau dideportasi.
[post_ads_2]
Terkait hal ini, Ke Wenzhe mengadakan konferensi pers sore ini dan mengatakan bahwa Central South Market telah membantu 3.300 manuskrip dan akan melakukan PCR skala besar besok.
Menurutnya masalah terbesar bagi vaksinasi pekerja kaburan adalah masalah arc dan askes, kalau mereka tidak punya keduanya atau salah satu dari dua ini, bagaimana mereka akan didata dan divaksin tapi kalau tidak divaksin, bisa menjadi celah penyebarannya.