Jenazah TKW asal Sliyeg yang Ditusuk Sesama TKI Dikebun Tomat di Taiwan, Tiba di Indramayu
SUARABMI - Jenazah pekerja migran Indonesia (PMI) asal Desa Sliyeg, Kabupaten Indramayu, yang tewas ditangan kekasihnya di kebun tomat, Taiwan, telah tiba di rumah duka.
Jenazah korban yaitu, Komariyah (32), tiba pada hari Kamis (21/10/2021). Petugas dari Upt BP2MI Bandung Wilayah Jawa Barat LTSA dan Disnaker Kabupaten Indramayu mengantarkan jenazah Komariyah ke rumah duka.
Isak tangis pun mewarnai kedatangan jenazah ibu satu anak ini.
Proses pemulangan jenazah cukup memakan waktu lama, karena perlunya proses administrasi yang harus diselesaikan.
[post_ads]
Sebagaimana berita sebelumnya, Komariah ditemukan tewas di kebun tomat, Nantou, Taiwan. Pekerja migran asal Desa Sliyeg, itu dibunuh oleh rekan kerjanya.
Komariyah, TKW Indramayu dibunuh di Taiwan, 5 Agustus 2021. Pelaku pembunuhan TKW asal Desa Sliyeg itu ternyata Warga Negara Indonesia. Pelaku adalah Supriyanto, tenaga kerja asal Bengkulu yang juga bekerja di tempat tersebut.
Keluarga membantah Komariyah (31), Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Indramayu dibunuh oleh mantan pacarnya.
Ketua SBMI Cabang Indramayu, Juwarih mengatakan, antara korban dan pelaku sekaligus PMI asal Bengkulu, berinisial PS ini murni adalah rekan kerja. Di Taiwan sendiri, korban diketahui sudah bekerja selama 4 tahun sejak tahun 2017.
Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, Komariyah sempat menelpon orang tuanya sehari sebelum kejadian.
Saat itu, korban bercerita soal kondisinya di sana, Komariyah mengaku diminta sang majikan untuk mengajari pelaku agar bisa berbahasa Taiwan.
[post_ads_2]
Hal ini dikarenakan walau sudah 2 bulan bekerja di kebun tomat, pelaku PS tidak kunjung bisa menggunakan Taiwan.
Atas permintaan sang majikan, korban lalu menceramahi pelaku hingga berujung pada terjadinya tragedi penusukan tersebut.
Korban ditusuk menggunakan benda tajam pada bagian dada, perut, wajah dan punggung hingga meninggal dunia. "Mungkin karena ngomongnya kurang enak sehingga membuat pelaku marah," ujar dia. (dalam berita taiwan disebutkan korban bilang ke pelaku 'seperti anjing').
Dalam hal ini, disampaikan Juwarih, SBMI masih menunggu laporan dari mantan suami korban untuk tindak lanjut kasus tersebut.
Ia mengatakan, kabar resmi meninggalnya Komariyah pun diketahui disampaikan pemerintah kepada mantan suami korban.
Juwarih mengatakan, korban dan suaminya sudah bercerai secara virtual, surat resmi perceraiannya pun di terima keluarga Komariyah pada 3 bulan lalu.
"Karena dia waktu berangkat pakai alamat suaminya di Desa Kedungwungu, Kecamatan Anjatan, tapi waktu berangkat mereka belum bercerai," ujar dia.
Meski demikian, harapan dari pihak keluarga Komariyah, disampaikan Juwarih, mereka ingin agar jenazah korban bisa dibawa pulang dan dimakamkan di Tanah Air.
COMMENTS