BMICare
Istri Jadi TKW, Pria 46 Tahun Ini Lancarkan Belut Liarnya Ke Tetangganya Hingga Berbadan Dua, Korban Gadis Penyandang Disabilitas Mental/ Gangguan Jiwa
Suara BMI
SUARABMI.COM - Hasrat biologis Samudin (46), tak dapat lagi ditahan usai ditinggal istrinya bekerja di luar negeri. AY (21), pun jadi korban lelaki asal Kasemen, Kota Serang itu. Gadis penyandang disabilitas mental itu digarapnya berkali-kali hingga berbadan dua.
Hasrat biologis Samudin telah lama tidak tersalurkan sejak sang istri bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Saat melihat tubuh AY, gairahnya bangkit. Dia pun memaksa tetangganya itu untuk melayani dirinya. Tidak hanya satu kali, AY dipaksa Samudin berkali-kali. Hingga pada Kamis (25/11) pagi, AY kembali melancarkan aksinya.
[post_ads]
Tak tahan lagi menjadi pelampiasan Samudin, AY mengadukan hal itu kepada keluarga dan tetangganya.
“Korban ini dipaksa begituan di rumah pelaku (Samudin-red). Kemudian korban menceritakan kejadian itu kepada keluarga, namun karena keluarga juga mengalami kondisi yang sama, akhirnya menceritakan ke tetangganya,” kata Kapolres Serang Kota Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Maruli Ahiles Hutapea di Mapolres Serang Kota, Jumat (26/11).
Korban kemudian dibawa oleh warga ke klinik. Hasil pemeriksaan dokter, korban dinyatakan hamil dengan usia kandungan tiga bulan. “Akibat hubungan badan itu korban ini dinyatakan hamil, usia kandungannya tiga bulan,” kata Maruli.
Nah, korban akhirnya berani menyebut nama Edi Junaidi (39), paman kandungnya yang juga telah membegitukannya.
“Korban ini tinggal dengan pelaku yang tidak lain adalah pamannya,” ungkap alumnus Akpol 2002 tersebut.
[post_ads_2]
Korban tak berani buka mulut lantaran kerap diancam usai digitukan kedua pelaku. “Tetangga mengancam pakai sajam, pamannya menakut nakutinya akan dipukuli,” ujar Maruli.
Setelah pengakuan tersebut, polisi yang menerima laporan meringkus keduanya. Kepada penyidik, Samudin mengakui semua tuduhan tersebut. Tetapi, dia membantah memaksa korban.
“Enam kali pak. Nggak maksa,” kata Samudin saat dihadirkan di depan wartawan.
Dia mengaku tidak kuat menahan saat melihat korban. Apalagi, istrinya tengah bekerja di luar negeri. “Istri kerja di Dubai,” ujar Samudin.
Sementara Edi mengaku membegitukan korban lantaran khilaf. “Iya satu kali. Tinggal bareng, sempat komplain (menolak-red),” tutur Edi.
radarbanten