Ekspektasi Tak Sesuai Realita, Inilah Perjuangan TKW yang Kabur dari Siksaan Majikan Sempat Diajak Tidur Bersama hingga Harus Lari 20 Menit demi Cari
SUARABMI.COM - Tak semua TKW bernasib baik, tak semuanya pula bergaji lancar dan bekerja sesuai dengan job yang ditandatangani, seperti yang dialami salah satu TKW asal Cianjur ini.
Ia bernama Hani, TKW yang bekerja di Kuwait ini menceritakan kisahnya yang pernah ia alami tahun 2000an silam yang menjadi momen paling pahit dalam hidupnya.
Bekerja di tangan majikan kejam pada awal pengalamannya merantau menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Kuwait membuat pengalaman Hani sudah begitu panjang kendati saat itu usianya masih 16 tahun. Setamat SMP, dia tak meneruskan ke SMA dan ngotot ke orang tuanya untuk menjadi TKW.
Di pikirannya kala itu, dia ingin seperti para tetangganya di Cianjur, Jawa Barat yang mampu rutin mengirimkan uang kepada keluarganya ketika bekerja menjadi TKW.
[post_ads]
"Saya tertarik juga ke sana. Lagian ngapain juga di kampung, sekolah juga enggak," cerita Hani yang dilansir TribunJakarta. Namun ternyata realitanya tak sesuai harapan.
Semua yang dibayangkan bahwa akan merasakan manisnya berkarir di negeri orang seketika juga lenyap di hari pertamanya kerja di Kuwait.
Hani justru mendapat perlakuan tak manusiawi dari sang majikan hingga kehormatannya nyaris direnggut. Dia berusaha melawan namun tak langsung menang.
Hani sempat dianiaya dan dikurung di kamar sebelum akhirnya berhasil lolos dari kekejaman sang majikan.
Kesabaran Hani semakin diuji, ketiga ketiga anak majikan yang sudah remaja kerap berulah yang berujung pada dimarahinya dia oleh sang majikan.
"Anak-anak majikan juga kayak gasuka sama aku, mereka ketawa kalau aku dimarahin. Di dapur sering terjadi kejadian yang ga disangka kayak misalkan ada gula di dalam minyak goreng. Dan selalu aku yang disalahin, aku selalu dituduh," tutur Hani menceritakan keperihannya di masa lalu.
[post_ads_2]
Puncak kepahitan hidup Hani di Kuwait ialah saat dia nyaris dirudapaksa oleh adik majikannya yang memang ikut tinggal di rumah itu. "Adiknya majikan itu Army (tentara) kasih 10 dinar Kuwait, tapi ngajak begituan. Waktu itu ngelihat tubuhnya aja takut. Itu bukan sekali dua kali, ngajakin aku tidur bareng," kata Hani.
Namun alih-alih mendapat perlindungan dari sang majikan, Hani justru dibilang mengarang cerita. "Aku bilang sama majikan aku dia malah ga percaya dan malah aku dipukul, ditampar. Aku dibilang fitnah," papar Hani.
Hani pun pada saat tertindas dan tidak lagi bisa bersabar, ia lari dari rumah majikannya dan menempuh jarak sekitar 20 menitan untuk mencari bantuan, beruntung, ia mendapat bantuan dan pada waktu itu bisa kembali ke Indonesia dengan selamat.
grid,id/ suarabmi
COMMENTS