Berhasil Turunkan Kasus COVID-19, Taiwan Jadi Negara Teraman untuk Pemberangkatan Pekerja Migran
SUARABMI.COM - Peneliti LIPI Prof. Dr. Aswatini menjelaskan bahwa Taiwan adalah negara paling aman untuk pemberangkatan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Pernyataan ini berdasarkan data penurunan kasus COVID-19 yang signifikan di negara tersebut.
Aswatini menampilkan data dari BP2MI, ASEAN Briefing di mana penempatan PMI di Taiwan dari Januari hingga Maret 2020 sebanyak 18.584 orang. Kepulangan PMI dari Taiwan Sejak Mei 2020 sebanyak 3.688.
Aswatini menampilkan data dari BP2MI, ASEAN Briefing di mana penempatan PMI di Taiwan dari Januari hingga Maret 2020 sebanyak 18.584 orang. Kepulangan PMI dari Taiwan Sejak Mei 2020 sebanyak 3.688.
Sedang jumlah kasus COVID-19 di Taiwan per 25 Mei adalah 441 kasus. Sejak 23 Mei tidak ada kasus tambahan di Taiwan dan Hongk Kong.
[post_ads]
“Taiwan sebagai negara dengan kasus COVID-19 sangat rendah dan keberhasilan menangani wabah COVID-19 di samping penduduk usia tuanya yang memerlukan caregiver dari negara lain merupakan peluang bagi calon PMI,” ujar Aswatini dalam webminar BKKBN, Kamis (28/5/2020).
[post_ads]
“Taiwan sebagai negara dengan kasus COVID-19 sangat rendah dan keberhasilan menangani wabah COVID-19 di samping penduduk usia tuanya yang memerlukan caregiver dari negara lain merupakan peluang bagi calon PMI,” ujar Aswatini dalam webminar BKKBN, Kamis (28/5/2020).
Risiko PMI Tertular dan Menularkan
Data keberangkatan PMI ke negara lainnya juga disampaikan. Penempatan PMI di Malaysia pada Januari hingga Maret 2020 sebanyak 14.447, kepulangan sebanyak 13.074, dan kasus COVID-19 per 25 Mei sebanyak 7.417.
“Risiko menularkan dan tertular kemungkinan terbesar di Malaysia karena jumlah PMI dan kasus COVID-19 di negara tersebut besar.”
[post_ads_2]
Sedang, PMI sangat berisiko tertular di Arab Saudi karena jumlah kasus COVID-19 di sana mencapai 72.550 kasus di tanggal yang sama. Walaupun jumlah keberangkatan PMI kecil yaitu 1.731 orang dan yang pulang 807 orang.
“Risiko PMI tertular terbesar yang menuju Saudi Arabia, kasus COVID-19 tertinggi di antara negara tujuan lainnya.”
Data keberangkatan PMI ke negara lainnya juga disampaikan. Penempatan PMI di Malaysia pada Januari hingga Maret 2020 sebanyak 14.447, kepulangan sebanyak 13.074, dan kasus COVID-19 per 25 Mei sebanyak 7.417.
“Risiko menularkan dan tertular kemungkinan terbesar di Malaysia karena jumlah PMI dan kasus COVID-19 di negara tersebut besar.”
[post_ads_2]
Sedang, PMI sangat berisiko tertular di Arab Saudi karena jumlah kasus COVID-19 di sana mencapai 72.550 kasus di tanggal yang sama. Walaupun jumlah keberangkatan PMI kecil yaitu 1.731 orang dan yang pulang 807 orang.
“Risiko PMI tertular terbesar yang menuju Saudi Arabia, kasus COVID-19 tertinggi di antara negara tujuan lainnya.”
liputan6