TKI Tetap Siap Sumbang Devisa Terbesar Dimasa Pandemi, Dengan Syarat Kuota TKI Dibuka Lagi Karena Ada 32ribu Calon TKI yang Tertunda Keberangkatannya
SUARABMI.COM - Pekerja migran Indonesia (PMI) yang merupakan penyumbang devisa negara terbesar kedua setelah dari sektor migas di Indonesia, siap membantu membangkitkan perekonomian nasional di masa pandemi Covid-19 ini.
Namun hal tersebut baru bisa diwujudkan jika penutupan perekrutan TKI yang sebelumnya dihentikan sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 151 Tahun 2020 yang diberlakukan sejak Maret kemarin dibatalkan dan dibuka kembali.
Hal ini diminta oleh Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) Jawa Tengah pada bulan Juni ini. Karena mereka mencatat ada lebih dari 32.000 calon TKI yang tinggal berangkat di wilayah Asia Pasific dan sudah terdaftar, plus pegawai perusahaan penyalur Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terancam dirumahkan tanpa gaji hingga sampai di-PKH (Pemutusan Hubungan Kerja).
[post_ads]
''Jika penyaluran TKI dibuka kembali, mereka siap menjadi penyumbang devisa terbesar di Indonesia. Selama ini menurut survei dari Bank Indonesia, TKI menjadi penyumbang devisa terbesar kedua setelah migas. Saat ini bisnis sektor migas dikabarkan sedang anjlok di masa pandemi. Dibukanya kembali penyaluran TKI juga punya potensi membuat stabil perekonomian di tengah kondisi seperti ini,'' kata Sekretaris DPD Apjati Jateng, Ika Khikmah, sebagaimana dilansir suarabmi dari suara merdeka.
Permintaan ini juga berdasar pada negera tujuan TKI yang sudah membuka kembali penyaluran tenaga kerja dari luar negeri. Ika menyebut negara tujuan tersebut juga memiliki protokol kesehatan dan keamanan yang sangat bagus dan bisa menjamin para TKI.
''Di sana juga ada sistem karantina pekerja agar terhindar dari penularan Covid-19. Negara-negara tujuan TKI ini siap menerima mereka. Ini peluang perekonomian desa juga kembali hidup, kaena TKI yang bekerja di luar negeri bisa kembali mengirim uang untuk keluarga di rumah. Seperti diketahui TKI mayoritas berasal dari desa-desa di seluruh Indonesia,'' ungakap Ika.
[post_ads_2]
Selain migas yang bisnisnya sedang anjlok di masa pandemi, dia juga melihat kegiatan ekspor impor juga lesu.
Selain itu sektor pariwisata di Indonesia juga belum hidup kembali. Sehingga negara butuh sektor yang bisa kembali mendatangkan devisa.
''Jika penyaluran TKI dibuka kembali, ini juga akan menyelamatkan para calon tenaga kerja dan pegawai P3MI agar tidak menganggur. Kondisinya saat ini cukup kritis dan mereka butuh penaluran ini dibuka pada Juni ini,'' beber Ika.
