4 Kali Temui Kepala TETO di Jakarta Tak Kunjung Ada Hasil, Taiwan Tetap Belum Membuka Diri Untuk TKI, Ada Apa Sesungguhnya dan Siapa yang Salah
foto taiwantoday |
Taiwan - Indonesia, Setelah Indonesia ditutup oleh Taiwan dalam pengiriman tenaga kerja atau TKI, hingga saat ini pihak Indonesia yaitu kepala BP2MI terus menerus mendatangi TETO di Jakarta untuk meminta membuka kembali.
Hal ini dilakukan agar para calon TKI yang sudah lama menunggu, yang jumlahnya enam ribuan lebih agar bisa segera berangkat.
Namun hingga saat ini, Taiwan tetap belum membuka diri untuk TKI, padahal untuk negara lain seperti Vietnam, Thailand, Filipina tidak ada masalah sama sekali dan tetap bisa datang ke Taiwan untuk bekerja walaupun mereka juga ada yang positif saat sampai di Taiwan.
Pertemuan mereka yang terakhir dilakukan pada tanggal 26 Februari kemarin, sebagaimana dilansir taiwantoday, dengan judul 'Kepala Teto terima kunjungan kepala BP2MI, Bahas Penangguhan pekerja migran'.
[post_ads]
Pertemuan itu juga diberitakan oleh website resmi bp2mi dengan judul 'Temui Perwakilan TETO, Kepala BP2MI Bahas Rencana Pembukaan Penempatan PMI ke Taiwan'.
Namun lagi - lagi, pertemuan itu belum membuahkan hasil. Belum ada keputusan jelas padahal 1 Maret Taiwan sudah melonggarkan perbatasan. Apakah alasannya covid? saya tidak yakin.
Kalau menurut BP2MI, penutupan PMI oleh Taiwan ini hanya semata - mata kondisi Indonesia yang belum stabil, namun menurut pandangan admin, ada hal lain yang belum ada kesepakatan...!!!!
Apakah hal itu terkait ngototnya Indonesia meminta semua biaya ditanggung majikan? atau ada kesepakatan khusus diluar itu? atau sekedar Indonesia yang masih banyak pertumbuhan penularan covidnya? Kalau alasannya yang terakhir ini, untuk apa ada rapat dan pertemuan, toh rapat dan pertemuan tidak akan membantu Indonesia keluar dari pandemi...! Ah, admin tidak mau berspekulasi, kalian sudah paham sendiri dan punya pandangan sendiri terkait hal ini.
Ada hal penting lagi yang menurut admin sangat sensitif. Masih ingatkan jadwal pertemuan kedua dulu mengenai pembahasan zero cost, yang semua orang menunggu - nunggu lantas pihak Indonesia membatalkan secara sepihak, padahal Taiwan sudah siap dengan pertemuan itu?
Kalau kita amati saat ini, depnaker Taiwan cenderung diam dan tidak seperti dulu, menggebu - gebu ingin bertemu BP2MI untuk bahas zero cost dan hal lainnya. Diamnya depnaker Taiwan ini menurut admin setelah sharing dengan orang yang tinggal lama di Taiwan yaitu itu ibu HaniTW, ada beberapa hal penyebabnya.
Pertemuan pertama, kepala BP2MI tidak hadir, jadi begitu Taiwan punya masukan dan usulan harus dihold dilaporkan dulu ke kepala BP2MI dulu, dimana seharusnya ini bisa langsung ditanggapi.
Kedua, Rencananya dua minggu lagi pertemuannya, begitu kurang sehari tiba-tiba BP2MI membatalkan ya/menunda. Orang Taiwan itu disiplinnya luar biasa, mereka sangat menghargai waktu yang sudah diplanningkan, tindakan ini bisa membuat orang Taiwan merasa kurang dihargai.
Faisal soh dalam livenya kemarin juga menyinggung hal ini. Menurutnya, penutupan ini tidak hanya semata - mata karena pandemi, namun ada hal lain yaitu terkait aturan baru di Indonesia.
Hal ini diperkuat dengan diperbolehkannya WNI masuk ke Taiwan selain TKI yang masuk dalam skema aturan baru, bahkan ABK LG dan penerjemah pun masih bisa berangkat, karena sektor ini tidak termasuk dalam aturan skema baru yang dibiayai oleh majikan.
Menurut Faisal, Taiwan memang belum klik dengan aturan zero cost yang diterapkan Indonesia. Pertimbangan warga Taiwan adalah terkait jika PMI yang baru datang lantas kabur, atau pindah majikan, maka majikan yang mendatangkannya akan sangat mengalami kerugian besar.
[post_ads_2]
Menurut Faisal daripada menerapkan zero cost lebih baik menerapkan aturan baru saja yang meringankan beban TKI yaitu meminta biaya agensi ditanggung majikan, termasuk juga biaya askes, perpanjangan paspor dan akomodasi. Hal ini untuk menampik perkataan calon majikan, "Saya akan rugi jika TKI baru bekerja lalu kabur".
Faisal dalam livenya mengatakan lebih baik aturan zero cost diundur dulu dan diganti dengan aturan diatas, terkait biaya agensi dan lainnya ditanggung majikan. Menurutnya, akan susah Taiwan membuka diri jika hal ini tidak ada perubahan, "Bulan 7 kalau nggak mundur, diperpanjang lagi gawat loh" Ujarnya.
Menurutnya, lebih baik mundur dari bersikukuh menjalankan aturan zero cost dan menerapkan aturan baru yaitu biaya agensi, perpanjangan paspor, ARC dan askes ditanggung majikan. "Kalau aturan ini bisa goal, saya orang pertama yang akan berdiri dukung bapak" Ujarnya.
Menurutnya jika aturan ini diterapkan, maka angka kaburan di Taiwan akan menurun dan pelayanan kepada TKI makin baik.
Sementara dalam aturan pembukaan 1 maret nanti, Taiwan menyatakan kalau TKI tetap dilarang karena belum adanya kesepakatan tentang masalah terkait masuknya mereka. Disana tidak disebutkan masalah pandemi.
Demikian ditulis oleh focustaiwan, 'Indonesian migrant workers will continue to be banned entry, however, as the Ministry of Labor has not yet reached an agreement with the Indonesian government on issues related to their entry',
Nah, sahabat PMI dimanapun berada khususnya di Taiwan, menurut kalian, kenapa Taiwan tidak membuka buka pengiriman TKI? Apakah hanya alasan pandemi seperti yang digembor - gemborkan saat ini atau masalah aturan zero cost yang diminta Indonesia? Silahkan tuangkan pikiranmu di kolom komentar.
COMMENTS