Dewi Yulistina, purna PMI Taiwan asal Blitar sekarang hanya bisa tergolek lemah tak berdaya melawan penyakit tumor ganas yang dideritanya setahun ini.

Perempuan 32 tahun dan telah mempunyai dua orang anak itu berangkat menjadi pekerja migran ke Taiwan tahun 2018. Dengan harapan bisa memiliki sebuah rumah untuk keluarga kecilnya.

Dalam tahun-tahun pertama ia tidak mengalami atau mengeluh adanya gejala apapun pada dirinya.
[post_ads]
Setelah pindah majikan dan baru bekerja 1 tahun 3 bulan, Dewi mulai merasakan ada masalah dalam tubuhnya yaitu muncul benjolan sebesar kepalan tangan orang dewasa di perut bagian bawah.

Kemudian ia ke RS untuk memeriksakan penyakitnya, dan hasilnya dokter menyatakan bahwa telah tumbuh MIOM di dalam perutnya, dokter menyarankan untuk segera operasi.

Namun majikan yang mengetahui penyakit Dewi memutuskan kontrak dan memulangkannya tanpa uang sepeserpun.

Sesampainya di bandara Soekarno-Hatta karena kondisinya melemah, ia segera dirujuk ke RS Polri Jakarta dan dirawat selama 3 hari. Dengan bantuan sesama teman PMI dia berhasil sampai rumah Blitar dengan selamat. 

Karena benjolanya semakin membesar, suaminya segera membawa Dewi ke RS Aminah Blitar untuk melakukan operasi karena menurut dokter penyakitnya sudah menjalar ke bagian tubuh yang lain.
[post_ads_2]
Adapun untuk biaya operasi Dewi, suaminya terpaksa menggadaikan sertifikat rumah, motor, serta mendapatkan pinjaman dari saudara dan tetangga sekitar.

Operasi pertama yang dilakukan pada 20 Juli 2020 berjalan lancar. Saat itu dokter menyarankan untuk melakukan kemoterapi, namun karena keterbatasan dana keluarganya memilih menggunakan pengobatan tradisional.

Empat bulan kemudian, tepatnya bulan Desember benjolanya tumbuh kembali dan dokter kembali menyarankan untuk melakukan operasi kedua.

Akan tetapi, karena tidak ada lagi barang berharga yang bisa dijual untuk membiayai operasi dan kemoterapi, akhirnya keluarga pasrah dan berharap kepada Alloh untuk kesembuhan Dewi. [haniTW]