SuaraBMI - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan akan berfokus pada mencegah masuknya varian baru virus Covid-19 ke indonesia. Salah satu caranya adalah mewaspadai kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) jelang Lebaran 2021.
"Itu memang tidak bisa ditolak karena mereka kontraknya sudah habis. Tetapi dia (PMI) harus diwaspadai betul karena sekarang ini pemerintah Indonesia sedang fokus betul-betul mencegah masuknya varian baru," katanya.
Dia mengatakan saat ini memperketat kedatangan orang dari luar negeri. Termasuk bagi para pekerja migran yang akan masuk akan diterapkan karantina lebih ketat daripada sebelumnya.
[post_ads]
Sementara ditempat berbeda, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Tulungagung menjemput belasan Pekerja Migran Indonesia (PMI/TKI) dan pelajar yang baru pulang dari luar negeri. Usai dijemput, mereka langsung dikarantina.
Kepala Disnakertrans Tulungagung Agus Santoso mengatakan 18 tenaga kerja dan pelajar tersebut berasal dari berbagai negara, mulai dari Singapura, Malaysia, Taiwan, Hongkong hingga Jepang. Mereka dijemput dari asrama haji Sukolilo menggunakan dua bus sekolah milik Pemkab Tulungagung.
"Yang ikut rombongan 18 orang, sebetulnya ada 17 orang, yang satunya itu orang Madiun. Katanya mau pulang ke rumah suaminya, tapi karena tidak bisa menunjukkan surat nikah, ditolak oleh desa dan ini akan kami kembalikan ke Madiun," kata Agus Santoso kepada wartawan, Jumat (30/4/2021).
Menurut Agus, para migran asal Tulungagung tersebut sebelumnya telah tiba di Bandara Juanda Sidoarjo pada Rabu (28/4/2021). Mereka terlebih dahulu harus menjalani pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan karantina selama dua hari di asrama haji.
"Penjemputan dilakukan terhadap migran yang hasil PCR-nya negatif COVID-19. Kemudian langsung kami bawa ke Disnakertrans Tulungagung sini untuk dibagi sesuai dengan daerah tujuan," ujarnya.
[post_ads_2]
Masing-masing migran harus dijemput oleh pemerintah kecamatan dan selanjutnya diserahkan ke pemerintah desa setempat.
Agus melanjutkan dalam proses ini warga yang baru pulang dari luar negeri tersebut akan dikarantina terlebih dahulu di tempat karantina desa selama tiga hari.
"Setelah nanti dipastikan negatif COVID-19, mereka isolasi mandiri di rumah selama 14 hari," ujarnya.
Prosedur ketat terhadap para migran asal Tulungagung ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi potensi penyebaran virus Corona. Diharapkan dengan prosedur yang ketat, para migran yang pulang benar-benar negatif COVID-19.
republika/detiknews
Tags
IndoNews