Terharu, Staff Medis di Nantou Ini Berikan Kejutan Kue Ulang Tahun Untuk TKW yang Sedang Dirawat Karena Covid di RS Tersebut
SUARABMI - Terharu dengan berita ini, dan kisah ini mungkin tak akan pernah dilupakan oleh seorang TKW Taiwan yang saat ini masih dirawat dirumah sakit karena terpapar covid-19 dirumah sakit Nantou.
TKW tersebut dirawat dirumah sakit untuk isolasi dan perawatan dari paparan virus corona, tapi walaupun dia sudah bertahun - tahun di Taiwan, namun bahasanya masih acak kadul dan sedikit kosa kata.
Karena pas bertepatan dengan hari ulang tahunnya, untuk membuatnya bahagia agar virus cepat pergi, pihak rumah sakit sengaja membuatkan kue ulang tahun tanpa ia sadari.
[post_ads]
Kejutan luar biasa, tiba tiba mereka hadir didepan TKW tersebut membawa kue ulang tahun, sambil plonga plongo, TKW tersebut terlihat girang gembira takjub dengan apa yang dilakukan oleh para perawat tersebut.
Rumah Sakit Nantou mengungkapkan bahwa Wati (nama samaran), seorang pekerja migran Indonesia berusia 43 tahun tersebut datang ke Taiwan untuk merawat seorang Ama dan sudah selama lebih dari 7 tahun ia merawatnya.
Walaupun ia tak pandai bahasa, dan hanya bisa bahasa dasar saja seperti makan, minum dan lainnya, tapi ia mempunyai hubungan emosional yang erat dengan pasiennya.
Bulan lalu karena wabah, Nenek meninggal di rumah sakit, dan kemudian Wati juga dikirim ke pusat karantina karena juga positif. Ditengah kesedihannya yang mendalam karena ditinggal Ama, ia harus menjalani karantina diri.
Dalam masa karantinanya, ia drop, mengalami demam dan kelelahan karena kesedihannya yang mendalam ditinggalkan Ama hingga dirujuk kerumah sakit Nantou
[post_ads_2]
Ia tak pandai bahasa, ia dirawat sendirian di kamar rumah sakit sedangkan majikannya tak mungkin menjenguk karena dalam masa isolasi. Perawat selalu mengawasi dan memperhatikan Wati melalui panggilan video dengan dibantu oleh penerjemah agar Wati tidak sedih dan lekas bahagia agar virusnya hilang.
Dilansir @suarabmi dari taiwanhot, beberapa hari yang lalu, Liao Jiahong, direktur Departemen Penyakit Menular, memberikan kejutan kepada Wati di hari ulang tahunnya dengan harapan ia terhibur dan lekas bahagia, tidak murung lagi.
Walaupun terhalang masker, APD dan bahasa yang mungkin ia tak pahami, ia terlihat bahagia dan berjanji akan segera sembuh dan ia mengungkapkan ingin segera pulang ke Indonesia berkumpul kembali dengan suami dan anak-anaknya setelah sembuh.
Rumah sakit menyatakan bahwa setiap pasien yang terinfeksi mengalami banyak tekanan internal dan eksternal selama tinggal di ruang perawatan sendirian.
Selain mengobati penyakit pasien, staf medis juga berusaha membantu pasien dalam menyesuaikan dan menghilangkan ketidaknyamanan psikologis mereka.
Rumah Sakit Nantou menekankan bahwa mereka tidak akan membedakan mana warga asli dan pendatang, semua dianggap sama dan dilayani sama baiknya.
Alangkah bahagianya mbak Wati, segera sembuh ya, dan terimakasih rumah sakit Taiwan dan para medis, semoga kalian terjaga dari penyakit ini.
COMMENTS