SUARABMI.COM - 
Seorang TKW Indonesia yang meninggal dalam kebakaran di hotel karantinanya telah menerima aula berkabung tradisional setelah berhari-hari diabaikan atau tak terperhatikan, begitu laporan mengatakan Sabtu (3 Juli) sebagaimana dikutip @suarabmi dari taiwanews.

Nurningsih, wanita berusia 40-an itu adalah satu dari empat orang yang meninggal saat kobaran api menyebar ke sebuah gedung di Kota Changhua pada Rabu (30 Juni) malam. 

Korban lainnya adalah seorang petugas pemadam kebakaran, seorang pengkhotbah yang bekerja di desa adat, dan seorang pria yang baru saja kembali dari luar negeri. Para tamu di hotel karantina dilaporkan telah diberitahu untuk tetap berada di dalam meskipun api naik dari lantai bawah.
[post_ads]
Jenazah pekerja migran Indonesia telah dipindahkan ke kamar mayat, tetapi dilaporkan tidak ada yang memperhatikan sampai seorang politisi lokal turun tangan.

Wu Wei-ta (吳韋達), anggota Dewan Kabupaten Changhua untuk Partai Kekuatan Baru (NPP), menghubungi beberapa instansi sebelum akhirnya berhasil mendirikan aula berkabung untuk rumah duka mbak Nurningsih.

Wu mengatakan dia pertama kali menghubungi Pemerintah Kabupaten Changhua, tetapi tidak ada yang bisa memberinya informasi tentang Nurningsih. Pada hari Jumat, dia akhirnya menemukan operator pemakaman yang tahu di mana mayatnya, sementara kantor perwakilan Indonesia di Taipei juga membantunya.
[post_ads_2]
Wanita itu telah terinfeksi COVID selama wabah di rumah sakit Changhua, dan setelah pulih, dia dikirim untuk menghabiskan periode dari 29 Juni hingga 5 Juli untuk memantau sendiri kesehatannya saat menginap di hotel karantina.

Wu berkata bahwa dia dapat memahami penderitaannya, karena dia telah menghabiskan beberapa waktu di luar negeri sebagai mahasiswa, dan dia dapat membayangkan bahwa jika sesuatu terjadi padanya, bagaimana dia akan berbaring sendirian dan tidak dirawat di kamar mayat.

Saat ini jenazah disemayamkan di W-28, Rumah Duka Kota Changhua.​ Mohon teman-temannya berdoa untuk Alm. Nurningsih secara online, lebih diutamakan kerabat / keluarga untuk dapat menyisihkan sedikit waktu datang ke rumah duka bersama mendoakan.