Aturan Baru Mulai Tahun Depan, TKI yang Baru Tiba di Taiwan Akan Ditampung 3 Hari Sebelum Diberikan Kepada Majikannya
Kementerian Tenaga Kerja (MOL) Taiwan pada hari Selasa kemarin mengatakan sedang menyusun rencana untuk menampung pekerja migran yang baru tiba di sebuah tempat khusus dimana disana akan dilatih dan dibina untuk memahami Taiwan dan aturannya selama 3 hari.
Paul Su (蘇裕國), wakil kepala Divisi Manajemen Tenaga Kerja Lintas Batas Badan Pengembangan Tenaga Kerja di bawah MOL, mengatakan layanan yang direncanakan kementerian akan mencakup makanan dan akomodasi pekerja selama tiga hari pertama setelah mereka tiba di Taiwan.
Peraturan yang berlaku sebelumnya, pekerja migran diharuskan hanya menerima 'ocehan' pra-kerja selama 30 menit dari otoritas terkait pada saat kedatangan di bandara, kata Su.
[post_ads]
Setelah 'ocehan' singkat tersebut, mereka diangkut ke asrama yang diatur oleh majikan mereka untuk menunggu dokumen yang diperlukan, termasuk izin kerja, asuransi kesehatan, dan kartu tempat tinggal yang seringkali membutuhkan waktu berhari-hari untuk diproses.
Untuk meningkatkan layanan tersebut, Kementerian tenaga kerja Taiwan berencana untuk memperpanjang pelatihan pra-kerja menjadi tiga hari dari sebelumnya 30 menit, kata Su.
Aturan baru ini akan lebih mudah memahamkan aturan aturan yang berlaku di Taiwan kepada pekerja migran, baik itu undang - undang trandisi dan peraturan lainnya.
Serta memastikan mereka lebih memahami hak-hak pekerja dan bagaimana mencari bantuan jika mereka menghadapi kesulitan di tempat kerja.
[post_ads_2]
Layanan "satu atap" ini, menurut MOL, juga akan memudahkan majikan untuk mengajukan dokumen yang dibutuhkan pekerja migran, karena semuanya disediakan di akhir masa pra-kerja saat mereka keluar asrama.
Majikan akan menjemput pekerja migrannya pada hari ketiga setelah pelatihan, dan mereka dapat segera mulai bekerja setelahnya, kata kementerian.
Rencananya adalah untuk mendirikan dua lokasi yang ditentukan di dekat Bandara Internasional Taoyuan dan Bandara Internasional Kaohsiung untuk menampung dan memberikan kuliah pelatihan bagi pekerja migran yang baru tiba, kata Su. Harapannya ia akan meluncurkan layanan satu atap ini mulai tahun depan setelah pandemi berlalu, tambahnya.
COMMENTS