Bangga! 131 Pekerja Migran Indonesia di Singapura Wisuda Paket B dan C, Bakal Pulang Bawa Uang dan Ijazah
Sebanyak 131 Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Singapura dinyatakan lulus Program Pendidikan Kesetaraan Paket B dan Paket C di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura. Para pekerja migran diwisuda secara virtual, Minggu (12/12/2021).
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Singapura, Veronica Enda Wulandari menjelaskan, penyelenggaraan pendidikan kesetaraan Paket B dan Paket C PKBM KBRI Singapura merupakan salah satu program KBRI dalam memberikan perlindungan warga negara Indonesia di Singapura.
"KBRI Singapura menyediakan akses pendidikan bagi mereka yang mengalami putus sekolah namun ingin meneruskan pendidikannya," tuturnya dalam keterangan tertulis, Senin (13/12/2021).
[post_ads]
Wisuda kali ini diisi oleh 43 siswa PMI Kejar Paket B yang setara SMP dan 91 siswa PMI Kejar Paket C dyang setara SMA. Enda Wulandari mencatat, predikat lulusan terbaik Program Kejar Paket B diraih Muhammad Dzikri Dzulqarnain dengan nilai rata-rata 86,3 dan Sisilia Bili dengan nilai rata-rata 80.
Sementara itu, predikat lulusan terbaik Program Kejar Paket C diraih Felly Sitta Maya Sari dengan nilai rata-rata 87,7 dan Menik Sugiyati dengan nilai rata-rata 83,5. Menik menuturkan, perjuangan terbesarnya selama studi yakni terutama soal membagi waktu untuk bekerja dan belajar di PKBM.
"Dukungan dari semua pihak, terutama PKBM Singapura memberikan semangat yang saya butuhkan untuk menyelesaikan pembelajaran tepat waktu dengan nilai yang baik," tutur Menik dalam pidato wisuda.
Sebagai informasi, PKBM KBRI Singapura merupakan merupakan PKBM di luar negeri yang pertama kali melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer pada tahun 2018. PKBM ini berdiri sejak tahun 2009, terdaftar di Kemendikbudristek sejak tahun 2017, dan mendapatkan nilai akreditasi A dari BAN/PAUD Pendidikan Non Formal (PNF) pada 2019.
Mempertimbangkan hari libur bagi PMI Singapura, maka program belajar dilaksanakan setiap dua minggu sekali di Sekolah Indonesia Singapura. Selama masa pandemi, pembelajaran dilaksanakan secara daring.
Kepala PKBM Singapura Muhkam Hudaya mengatakan, saat ini terdaftar sebanyak 98 siswa pada lembaganya. "PKBM Singapura telah meluluskan ribuan siswa yang sebagian besar melanjutkan pendidikan di Universitas Terbuka (Kelompok Belajar (Pokjar) Singapura," tuturnya.
[post_ads_2]
Para wisudawan, yang hampir semuanya terdiri dari pekerja migran Indonesia di Singapura, diwisuda di hadapan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Suryo Pratomo. Pada acara wisuda, Dubes Tommy memberikan sertifikat penghargaan secara virtual.
Tommy menuturkan, ia sangat kagum dan terkesan atas semangat para siswa PKBM yang dapat mengambil manfaat pengalaman hidup di Singapura yang notabene negara dengan sistem pendidikan terbaik nomor dua di dunia. Ia berharap, para wisudawan pekerja migran Indonesia tetap menggantungkan cita-cita setinggi langit.
"Saya bangga kepada para lulusan yang mau meluangkan waktu di sela-sela pekerjaan utama untuk mencari ilmu. Saya kagum dengan motivasi PMI untuk terus belajar sepanjang hayat dan bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja untuk tetap semangat belajar meskipun dalam keterbatasan waktu dan fasilitas," ucap Tommy dalam upacara wisuda.
"Semua orang didorong untuk terus mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas diri dengan belajar sepanjang hayat yang juga seiring dengan Program Pemerintah Singapura dalam mengantisipasi tantangan masa depan," pungkasnya.
detik
COMMENTS