Ditinggal Ibunya Bekerja di Taiwan, 4 Orang Anak PMI Ini Memulung Sampah Dengan Neneknya untuk Menyambung Hidup
"Yuli, pulanglah, ingatlah anak-anakmu. Kau tidak ingat ibumu nggak apa-apa, yang penting kamu perhatiin anak-anakmu, "kata ibunya Yuli seperti ditirukan oleh saudaranya kepada Faisal kemarin (30/12/2021).
Siapapun akan merasa tersayat hatinya jika melihat anak-anak yang seharusnya menikmati hidupnya bermain dengan teman sebayanya namun justru bekerja memulung sampah untuk biayai menyambung hidup bersama neneknya.
Sementara ibunya yang bernama Yuli merantau ke Taiwan untuk bekerja, akan tetapi Yuli mengirimi uang untuk keperluan hidup mereka 4 bulan sekali sebesar Rp. 500.000.
[post_ads]
Sebagaimana diceritakan saudaranya Yuli kepada Faisal kemarin, Yuli pergi ke Taiwan meninggalkan empat orang anak-anaknya. Sebelumnya mantan suami Yuli dan istrinya juga ikut merawat ke-empat orang anak tersebut. Namun, setelah mantan suaminya menderita stroke anak-anaknya dipulangkan ke tempat ibunya Yuli.
Adapun ibunya Yuli sendiri tidak punya pekerjaan tetap. Untuk biaya hidup sehari-hari bersama ke empat anak-anaknya Yuli, ia mencari sampah daur ulang untuk dijual kembali. Bahkan ia sering meminta-minta ke tetangga untuk makan mereka. Karena mereka tidak mungkin selalu menunggu kiriman uang dari Yuli yang empat bulan sekali.
Selain ibunya Yuli yang memulung sampah, anak-anaknya Yuli pun membantu pekerjaan neneknya, mereka juga ikut memulung atau menumpulkan sampah untuk dijual.
[post_ads_2]
Menurut keterangan saudaranya Yuli yang statusnya juga PMI ilegal itu, ia tidak tahu pasti Yuli saat ini bekerja di mana. Karena Yuli sering gonta ganti nomor telpon, sehingga ia jarang sekali berkomunikasi.
Saudaranya Yuli yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan, Yuli saat ini mempunyai seorang anak lagi di Taiwan. Ia bermaksud menyerahkan diri (MD) dan ingin membawa anaknya Yuli pulang bersamanya. Dia takut kalau anaknya Yuli tidak terawat karena biaya hidup di Taiwan sangatlah mahal, sementara pekerjaan Yuli sendiri juga tidak tetap, tempat tinggal juga berpindah-pindah.
Saudaranya berharap dengan membawa pulang anaknya Yuli, kehidupannya di Indonesia nanti akan bisa lebih baik, bisa terawat dan mendapatkan pendidikan yang layak. Ia tidak peduli apa yang dilakukan Yuli sekarang, ia hanya memikirkan nasib anak-anaknya Yuli yang masih kecil-kecil.
hanitw
COMMENTS