SUARABMI.COM - Minggu lalu CECC telah merencanakan proyek vaksinasi bagi warga asing di Taiwan yang masa izin tinggalnya sudah habis atau overstayer, termasuk juga pekerja migran ilegal secara gratis.
Dilansir Liberty Times News (2/12), Perdana Menteri Su Zhen-chang telah menginstruksikan kementerian terkait untuk membentuk jaringan perlindungan kepada sekitar lima puluh ribu pekerja migran ilegal supaya mereka ikut vaksinasi dengan tenang tanpa menangkap mereka.
Sementara itu, legislator Partai Rakyat Lai Xiang-ling mengatakan, masih ada sekitar 30.000 warga asing overstayer yang belum dimasukkan dalam rencana tersebut, ia menyerukan perluasan yang mencakup mereka.
[post_ads]
Dalam menanggapi hal tersebut, Departemen Imigrasi Taiwan (NIA) dalam siaran persnya tadi malam (2/12) menyatakan, terkait vaksinasi untuk warga asing overstayer, minggu lalu bersama CECC telah membahas dan mendiskusikannya, sekaligus merencanakan program vaksinasi bagi warga asing overstayer yang didanai pemerintah.
NIA menjelaskan, proyek ini berlaku untuk semua warga asing overstayer, selain pekerja migran ilegal, termasuk juga warga asing biasa yang izin tinggalnya di Taiwan sudah habis.
Pada saat yang sama NIA mengatakan, untuk ke depannya pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan serta Kementerian Tenaga Kerja, serta secara aktif akan mempropagandakan melalui kelompok organisasi keagamaan maupun LSM. Mendorong para warga asing overstayer untuk keluar memvaksinasi dirinya guna memastikan kesehatan dan keamanan pencegahan epidemi dalam lingkungan masyarakat.
[post_ads_2]
Sebagai tambahan info, Hari ini (3/12) Faisal Soh diundang ke imigrasi Taoyuan untuk membicarakan masalah tersebut. Saat ini masih perencanaan bagaimana teknisnya, apakah harus MD terlebih dahulu atau tidak, masih dalam perundingan.
"Imigrasi Taoyuan masih mau mensurvei dulu, apakah mereka (warga asing Overstayer ) mau vaksin tidak" ungkap Faisal.
HaniTW