8 Tahun Tak Digaji dan Makan Nasi Sisa Majikannya, Terkurung Dalam Rumah dan Tak Boleh Bertemu Sesama Indonesia, Akhirnya Bisa Pulang Karena Dideportasi

8 Tahun Tak Digaji dan Makan Nasi Sisa Majikannya, Terkurung Dalam Rumah dan Tak Boleh Bertemu Sesama Indonesia, Akhirnya Bisa Pulang Karena Dideporta

Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Pontianak, Kalimantan Barat, Nuli Yustina (35) dan anak-anaknya, akhirnya mendapat kebebasan setelah dideportasi Pemerintah Malaysia ke Nunukan.

Ia kini bisa bernafas lega setelah selama delapan tahun tersiksa bekerja sebagai asisten rumah tangga tanpa mendapatkan upah kerja dari majikannya di Penampang, Kinabalu, Malaysia.

Bukan hanya tidak mendapatkan upah, TKW yang masuk ke Malaysia sejak tahun 2001 ini terkurung dalam bangunan rumah tanpa boleh bersosialisasi dengan orang lain. Bahkan untuk makan sehari-hari hanya diberikan mie instan.
[post_ads]
“Saya makannya tidak tentu, kadang hanya dikasih mie instan satu bungkus untuk seharian,” kata Yustina kepada Niaga Asia, Selasa (14/12).

Sebagai eks Pekerja Migran Indonesia (PMI) deportasi, Yustina ditempatkan di penampuan Rusunawa Nunukan, bersama lima anaknya yang masing masing berusia 14 tahun, 10 tahun, 8 tahun, 5 tahun dan paling kecil 4 tahun.

Yustina hanya bisa meluapkan kesedihannya dengan menangis meratapi nasibnya. Tidak terhitung kalimat penyesalan terucap dalam hatinya, bahkan disaat majikannya memberinya makan berupa nasi sisa.

“Kelas IV SD saya berangkat ke Malaysia, saya izin ke orang tua mau merantau bekerja di Malaysia, difasilitasi agen penyalur tenaga kerja Pontianak,” ujarnya.

Yustina mengaku hampir datang mengadu ke Konsulat RI kota Kinabalu. Namun usahanya diketahui majikan dan karena ulahnya itulah, Yustina mendapat hukuman dan ancaman dari pemilik rumah tempat bekerja.

Penderitaan Yustina selama bekerja di Malaysia, diketahui TKW lainnya yang bekerja di sekitar apartemen rumah majikannya. Atas saran teman-temannya, Yustina mengumpulkan keberaniannya kabur dari rumah majikannya.

“Setelah kabur saya malah bingung mau pergi ke mana. Saya tidak punya keluarga di Malaysia, syukur ketemu sesama pekerja Indonesia,” bebernya.
[post_ads_2]
Bebas dari kurungan rumah majikan, Yustina tidak memiliki tujuan pasti dan berkeliaran tanpa memegang dokumen paspor karena ditahan majikannya.

Beruntung TKW ini bertemu sesama warga Indonesia yang bekerja di Malaysia. Dalam pelarian itulah, Yustina yang saat itu masih gadis bertemu dengan pemuda bujangan Indonesia yang juga bekerja di Malaysia. Keduanya menikah hingga dikaruniai 5 anak yang lahir tanpa bantuan dokter ataupun dukun beranak.

“Saya ditolong orang lalu diajak tinggal di rumah sewa, kemudian kami menikah. Jujur saya tidak pernah lihat uang selama 8 tahun bekerja di Malaysia,” terangnya.

Selama menikah, Yustina hanya berdiam diri di rumah mengandalkan penghasilan dari suaminya bekerja di perkebunan sawit. Kebahagiaan suami istri ini hanya bertahan 15 tahun karena suaminya meninggal dunia.

Bersama anak-anaknya, Yustina akhirnya memilih pulang ke Indonesia difasilitasi Konsulat RI Kota Kinabalu melalui jalur kepulangan Tawau menuju Kabupaten Nunukan, tanggal 10 Desember 2021.

“Keluarga di kampung sudah dikabari kami mau pulang. Saya kaget juga disana ada HP, kan dulu mana ada HP begitu. Lampu saja pakai pelita,” pungkasnya.

sumber: asia.niaga

COMMENTS

Nama

BMICare,93,Brunei,3,Cinta,55,Cuaca,26,Heboh,13,Hongkong,187,IndoNews,305,Jepang,6,KabarBMI,1246,Kesehatan,2,Korea,12,LintasManca,2,Malaysia,33,Other,11,Panduan,68,Polandia,3,RumahTangga,19,Saudi,41,Singapura,36,Surat Pembaca,3,Taiwan,792,Tips,8,Unik,6,Waspada,27,
ltr
item
Suara Buruh Migran Indonesia: 8 Tahun Tak Digaji dan Makan Nasi Sisa Majikannya, Terkurung Dalam Rumah dan Tak Boleh Bertemu Sesama Indonesia, Akhirnya Bisa Pulang Karena Dideportasi
8 Tahun Tak Digaji dan Makan Nasi Sisa Majikannya, Terkurung Dalam Rumah dan Tak Boleh Bertemu Sesama Indonesia, Akhirnya Bisa Pulang Karena Dideportasi
8 Tahun Tak Digaji dan Makan Nasi Sisa Majikannya, Terkurung Dalam Rumah dan Tak Boleh Bertemu Sesama Indonesia, Akhirnya Bisa Pulang Karena Dideporta
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhtwanE1ipmkxDCJWnH_ApYvK6_QO1gYiC9nDlpyxmTmQ204nsgGfRWkAdCeBvqllIX0zxNZloMo9OT-i4sI1dwMhVTqCa5kBTQoeagXd9lOGfza5jCjvclrVPp5RdQm4AIaTCltmdNPvrP-JEhHZETCCFKUGlAo3kM9TprZZQFTedD4Mnd9yY-yAAIZw=s320
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhtwanE1ipmkxDCJWnH_ApYvK6_QO1gYiC9nDlpyxmTmQ204nsgGfRWkAdCeBvqllIX0zxNZloMo9OT-i4sI1dwMhVTqCa5kBTQoeagXd9lOGfza5jCjvclrVPp5RdQm4AIaTCltmdNPvrP-JEhHZETCCFKUGlAo3kM9TprZZQFTedD4Mnd9yY-yAAIZw=s72-c
Suara Buruh Migran Indonesia
https://www.suaraburuhmigran.com/2022/01/8-tahun-tak-digaji-dan-makan-nasi-sisa.html
https://www.suaraburuhmigran.com/
https://www.suaraburuhmigran.com/
https://www.suaraburuhmigran.com/2022/01/8-tahun-tak-digaji-dan-makan-nasi-sisa.html
true
5579318521650391592
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content