Sangat Butuh TKI Untuk Kemajuan dan Pembangunan Bangsa, Malaysia Kembali MoU Dengan Indonesia, Minta Banyak Pengiriman TKI
Malaysia dan Indonesia, kemarin (1/4) menandatangani nota kesepahaman (MoU) rekrutmen dan perlindungan Pembantu Rumah Tangga Indonesia (PMI) di Malaysia.
Penandatanganan MoU disaksikan oleh Perdana Menteri, Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob dan Presiden Indonesia, Joko Widodo di Istana Merdeka, di Jakarta, Indonesia.
Menteri Sumber Daya Manusia, Datuk Seri M Saravanan mewakili Malaysia dan Indonesia diwakili oleh Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziyah.
Ismail Sabri dalam jumpa pers dengan Joko Widodo usai menyaksikan acara tersebut mengatakan, MoU tersebut akan memastikan bahwa semua proses rekrutmen dan mekanisme perlindungan PMI dilaksanakan secara komprehensif oleh pihak-pihak terkait, sesuai dengan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di kedua negara.
[post_ads]
“Penempatan satu atap PMI ke Malaysia disepakati hanya menggunakan sistem single channel sebagaimana tertuang dalam MoU hanya menyaring majikan yang berhak mempekerjakan PMI,” ujarnya.
Perdana Menteri juga menekankan bahwa Malaysia telah meratifikasi Protokol 29 Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) sebagai komitmen negara di tingkat internasional untuk memerangi masalah kerja paksa, termasuk memberikan perlindungan kepada pekerja migran asal Indonesia.
Dalam menjaga kesejahteraan PRT dalam hal perlindungan sosial, berbagai inisiatif dituangkan melalui MoU, antara lain kontribusi melalui Social Security Organization (SOCSO) dan jaminan pembayaran gaji melalui e-Wages untuk memastikan pembayaran gaji paling lambat pada hari ketujuh tahun kerja. setiap bulan.
Hari libur dalam seminggu diberikan kepada karyawan dan aplikasi e-complaint yang memungkinkan karyawan untuk mengajukan keluhan secara online, di samping berbagai masalah kesejahteraan lainnya yang diatur dalam kontrak layanan.
[post_ads_2]
Penandatanganan MoU juga membuka jalan bagi masuknya kembali tenaga kerja Indonesia untuk bekerja di sektor-sektor yang diizinkan di Malaysia.
Ismail Sabri mengatakan, MoU yang ditandatangani akan memberikan manfaat yang besar dan langgeng bagi masyarakat Malaysia dan Indonesia.
Penandatanganan tersebut juga dianggap sebagai momen besar dan penting dan mencerminkan komitmen berkelanjutan dari pemerintah Malaysia dan Indonesia untuk mengelola urusan rakyat.
“Sebagai negara tetangga, Malaysia selalu mengapresiasi dan menyambut baik kontribusi TKI terhadap pembangunan ekonomi dan kehidupan warga Malaysia,” ujarnya.
Ismail Sabri juga senang karena MoU tersebut telah melalui serangkaian diskusi dengan beberapa Perdana Menteri sebelumnya, tetapi disegel ketika dia menjabat.
bharian, suarabmi
COMMENTS