Seorang TKW asal Indonesia berusia 29 tahun yang sedang menjalani karantina rumah di hotel anti epidemi Hualien menerima kabar buruk dari Indonesia.
Ia dikabari ibunya meninggal dunia di Indonesia, sedang ia masih dalam keadaan karantina. Mendengar kabar tersebut, ia stress dan kondisinya labil, tiba tiba melompat dari lantai 3 hotel tempat ia menginap.
Mengetahui kondisinya demikian, ia langsung dilarikan kerumah sakit untuk perawatan, namun untungnya nyawanya dapat diselamatkan.
[post_ads]
Biro Kesehatan menyatakan bahwa selama masa karantina rumah bagi pekerja migran, mereka harus dikelola oleh majikan atau unit pusat, dan mereka harus tetap memperhatikan kondisi fisik dan mental pekerja migran.
Pukul 09.40 pagi ini, polisi menerima laporan bahwa seseorang melompat dari sebuah gedung di sebuah hotel pencegahan epidemi di Kota Hualien.
Mereka menemukan seorang pekerja migran mengenakan seprai putih dan terbaring di tempat parkir di belakang hotel. Dalam kondisi masih sadar, dengan wajah penuh luka dan berdarrah.
[post_ads_2]
Dia diberitahu oleh seorang penerjemah bahwa dia menerima berita kematian ibunya. Selain kendala bahasa dan kehidupan yang asing, dia kehilangan kendali emosinya dan mengaku mendengar panggilan ibunya. Tidak sengaja melompat dari lantai 3.
Saat polisi hendak membawa TKI ke rumah sakit untuk dirawat, dia bertindak agresif, berteriak, dan tidak mau menurut.
Setelah ditahan oleh paramedis, dia secara paksa dikirim ke Departemen Psikiatri RSU Hualien TNI Angkatan Darat. untuk perawatan. Detail penyebab kecelakaan masih belum jelas. menunggu penyelidikan.