Seorang pekerja migran di Taiwan diusir sopir bus dalam sebuah perjalanan dalam kota karena mengganggu penumpang lain dengan kebisingan dan keberisikannya.
Kejadian tersebut terjadi karena pekerja migran yang tak disebutkan identitasnya itu terus menerus telponan sepanjang jalan dari sebelum naik bus hingga ia diusir dalam perjalanan.
Suaranya yang lantang kedapatan mengganggu sopir dan juga penumpang lainnya, menganggu kenyamanan karena ia lepas kontrol dengan nsuara suara kerasnya.
[post_ads]
Awalnya sang sopir memberikan teguran kepadanya untuk memelankan suaranya, namun karena kendala bahasa, ia tak dapat memahaminya dan senantiasa dengan suara lantang.
Merasa jengkel dan demi kenyamanan penumpang lain, sang sopir akhirnya memberhentikan bus dipinggir jalan dan menyuruh mbak itu turun dari bus.
Awalnya ia bengong, kenapa belum sampai kok di suruh turun, sempat terjadi adu mulut antara sopir dan dia, merasa tidak terima diturunkan dari bus.
Kejadian inipun disaksikan penumpang lainnya sembari menonton aksi adu mulut antara keduanya hingga akhirnya bus jalan lagi dengan meninggalkan wanita itu.
[post_ads_2]
Menurut aturan di Taiwan, memang tidak diperbolehkan penumpang bus bertelponan didalam bus saat perjalanan.
Namun dalam kasus ini, sopir juga dianggap bersalah karena telah melanggar hak penumpang untuk naik bus dan akan dijatuhi hukuman.