Beberapa hari ini ada beberapa postingan di tiktok yang menyatakan bahwa ada beberapa PMI cuti ke Indonesia, disuruh cuti oleh majikannya namun mereka membawa lansia yang mereka jaga.
Beberapa postingan juga menyebutkan bahwa mereka akan membawa lansia itu bertemu dengan ST Pusat atau Gus Iqdam dan juga untuk berkumpul dengan keluarga mbak PMI tersebut.
"Aku kemarin sempat kaget senang bahagia dan ya pokoknya perasaan campur aduk gak karuan, la gimana gak kaget tiba tiba majikan bilang gimana kalau akong liburan ke Indonesia sama kamu dan kamu sekalian bisa cuti nengok anak suami dan keluarga kamu di indo" Tulis PMI Mandiri dalam akun tiktoknya.
[post_ads]
Lanjut ia mengatakan, "Kamu dan akong 1 bulan di Indonesia mau gak, aku langsung bilang mau, tapi bener nggak nyangka banget aku pulang cuti akong ikut ke Indonesia liburan dan tinggal dirumah ku selama 1 bulan" Tulisnya.
Ada beberapa postingan lagi di tiktok seorang PMI pulang didalan pesawat membawa ama yang ia jaga, ia pulang dalam rangka cuti dari pekerjaannya.
Lantas fenomena ini justru membuat PMI mendapatkan waktu cutinya atau justru menjadi beban?
[post_ads_2]
Bagi majikan yang tetap memberikan gaji saat ia cuti karena ia tetap bekerja, mungkin akan menjadi berkah tersendiri walaupun ia tak mempunyai waktu libur bersama keluarga dengan bebas, karena membawa lansia mempunyai resiko tersendiri jika terlalu capek.
Namun bagi majikan yang memberikan waktu cuti, tetap menjaga lansia, dan tidak memberikan uang atau gaji tambahan, ini menjadi beban bagi keluarga PMI tersebut.
Dimana waktu kumpul dan bebas bersama keluarga akan menjadi sibuk karena ada kehadiran lansia yang harus dijaga, sehingga waktu bersama keluarga tidak akan maksimal.