Setelah menunggu dalam waktu yang cukup lama, akhirnya jenazah Windri Nur Fadila, seorang pekerja migran Indonesia dari Jember, tiba di rumah duka pada hari Minggu, 4 Februari 2024, di Desa/Kecamatan Jenggawah, Jember, Jawa Timur. 

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Jember, Suprihandoko, mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut saat dimintai keterangan. Dia menyatakan bahwa jenazah Windri, yang merupakan korban pembunuhan, telah dipulangkan dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di sekitar rumah duka pada hari yang sama.

"Jenazah PMI asal Jember yang menjadi korban pembunuhan sudah dipulangkan ke rumah duka dan langsung dimakamkan di TPU di sekitar rumah duka pada Minggu (4/2)," kata Suprihandoko.
[post_ads]
Menurut Suprihandoko, jenazah tiba di Bandara Juanda Surabaya pada pukul 13.15 WIB dan kemudian dipulangkan ke rumah duka di Desa Jenggawah, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember oleh Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI). 

Pihak keluarga yang diwakili oleh kakak kandung korban menerima jenazah tersebut dengan disaksikan oleh Camat dan Muspika Kecamatan Jenggawah.

"Jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga yang diwakili oleh kakak kandung korban dengan disaksikan oleh Camat dan Muspika Kecamatan Jenggawah," tuturnya.

Informasi dari pihak keluarga menyebutkan bahwa almarhum Windi telah bekerja di Malaysia selama sekitar delapan bulan sebagai cleaning service melalui jalur ilegal. Suprihandoko menyampaikan bahwa pemerintah telah memberikan imbauan kepada warga Jember untuk menggunakan jalur resmi dalam mencari pekerjaan di luar negeri agar bisa mendapatkan perlindungan dari pemerintah saat menghadapi masalah.
[post_ads_2]
Terkait dengan pelaku pembunuhan, Suprihandoko menyebutkan bahwa korban diduga dibunuh oleh teman pria nya yang berinisial MJ, juga merupakan warga Desa/Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember. Pelaku juga dilaporkan meninggal dunia karena melawan petugas saat ditangkap oleh polisi Malaysia. Namun, informasi tentang pemulangan jenazah pelaku belum diterima oleh pihak berwenang di Jember.

"Pelaku juga dikabarkan meninggal dunia karena melawan dan membahayakan petugas saat ditangkap aparat kepolisian Malaysia, namun kami belum menerima informasi kapan jenazah pelaku dipulangkan ke Jember," ujarnya.