Datang Habis 19 Juta, Saat Sakit Agensi Lepas Tangan Hingga Kehilangan Pekerjaan Masih Diperas Biaya Pindah Majikan NT$10.000, Kini TKW Asal Blitar Ini Terbaring Karena Tumor

Datang Habis 19 Juta, Saat Sakit Agensi Lepas Tangan Hingga Kehilangan Pekerjaan Masih Diperas Biaya Pindah Majikan NT$10.000, Kini TKW Asal Blitar In

SUARABMI - Apa yang dialami Sari (25) tahun ini semestinya menjadi pelajaran bagi semua pihak, termasuk agensi, 1955 dan pemerintah dimana kasus seperti tidak sedikit terjadi.

Sari merupakan nama panggilan dari PMI asal Blitar ini. Ia datang ke Taiwan sejak 2 januari 2020 silam. Ia bekerja menjaga pasien stroke di taoyuan awalnya, pekerjaan berlangsung hanya 2 bulan dikarenakan kondisinya sering sakit.

Datang niat bekerja dengan membayar cash 19 juta rupiah bukannya dilayanin dengan baik, malah nasib buruk bak jatuh ketimpa tangga sampai kesiram cat pun terjadi.

Sudah keadaan sakit, kehilangan pekerjaan, dia malah di lepas tangankan oleh agensi pertamanya, dialihkan ke agensi kedua dan dimintakan BIAYA GANTI JOB sebesar 10.000 NTD yang dimana menurut UU ketenagakerjaan PEMUNGUTAN seperti ini semestinya tidak ada.

[post_ads]

Di pekerjaan kedua nya Sari dipekerjakan secara tidak layak, DOUBLE JOB dengan satu bayaran. (Dia merawat nenek sekaligus kakek) Disamping itu dia masih diharuskan menjalankan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, membersihkan rumah dsb bak seorang PRT. 5 bulan berlangsung, (dipertengahan nenek meninggal, Sari hanya merawat kakek).

Saat nenek meninggal, kakek mengalami gangguan kejiwaan. Emosi tidak stabil dan sering marah-marah. Sari ketakutan namun dia masih menahan karena dalam batin bersuara "Demi anak usia 8 tahun dirumah, Sari.. kudu kuat"

Di bulan terakhir resmi, Sari merasakan kondisi tubuhnya makin memburuk. Dia pernah berulang kali memohon ke agensi untuk diantar ke rumah sakit guna melakukan medical check up, namun agensi jarang sekali mau mengangkat telpon dan berkomunikasi dengannya. Kalaupun terhubungi, bukannya dibawa medical, Sari malah sering diancam diakan dipulangkan.

Tanggungan anak, dan tidak ingin pulang dalam kondisi sakit, Sari nekat keluar dari rumah majikan mencari bantuan teman untuk berobat, tidak terasa 3x24 jam berlalu Sari tercatat sebagai kaburan karena tidak menggangkat telpon dari agensi dan majikan.

"Kenapa kawu kabur ? Kabur kok gk lamaan dikit ! Cuma 38 hari.. Eman2.." Tanya Faisal

[post_ads_2]

"Saya sakit, ko.. dulu pernah minta agensi bawa saya ke rumah sakit untuk priksa karena majikan sibuk kerja. agensi dihubungi susah, pas terhubungi malah tidak mau bantuin.. sedangkan saya datang taiwan baru 10 bulan, bahasa tidak begitu mengerti apalagi jalan, mas." Ujar PMI kelahiran 1995 asal Blitar ini.

Saat ditanya kenapa tidak lapor 1955, ia menjawab, "Sempat pengen telpon 1955, tapi takut dimarahi penerjemah. Bisa-bisa nanti malah dikenakan biaya putus kontrak dan dipulangin, ko. Tiket klo beli dari agensi biasanya kan juga mahal".

38 hari menjadi kaburan, Sari tidak mendapat solusi. Banyak klinik yang dia datangi semua menganjurkan dirinya untuk segera melakukan perawatan medis ke rumah sakit besar.

Tiba di r.s, Medical check up pun dilakukan. dokter memperlihatkan hasil rontgen. Didalam liver (hati) Sari terdapat tumor sebesar 14,6cm.

Tumor ini juga sudah mengakibatkan infeksi pada saluran kenc*ing seperti ginjal, ov*rium, dsb pada tubuh Sari. "Her disease is life threatening"  ungkap dokter yang menangani. Kini Sari masih dirawat di UGD salah satu r.s pemerintah di Taoyuan.

Faisal Soh