KabarBMI
Merasa Dirugikan Karena Proses MD TKI Dipersulit Keimigrasian KDEI Taipei, Faisal Soh Kecewa Karena Ada Pilih Kasih dan Jalur Khusus Untuk Oknum Tertentu
Suara BMI
Taiwan - Merasa dirugikan dan dipersulit proses pengurusan paspor dan SPLP TKI Swasta/ kaburan di keimigrasian KDEI, Faisal Soh merasa kecewa terhadap kemunduran pelayanan KDEI Taipei yang dirasa tidak fair dan profesional.
Menurut penuturan Faisal, setiap kali anak - anak TKI swasta menyerahkan diri lewat dirinya dan mengurus dokumen di KDEI, selalu dianak-tirikan dan tidak dilayani sebagaimana mestinya.
"Gimana gua gak kesel, orang lain bawa anak urus dokumen bisa sekali pergi 5 orang 8 orang 10 orang, kalau gua daftarin dipisah 2 hari, satu hari cuman 2 orang. Adakah keadilan disini? Kalau nggak boleh nggak boleh semua. Jangan karena ada masalah personal dengan saya, TKI kena imbasnya. Kemarin anak saya turun dari mobil ini dipanggilin 'hoe hoe ngapain kalian, sini, siapa yang bawa' gua buka kaca, dia jawab, Faisal ya, lalu dia nyuruh TKI itu, pergi muter balik masuk seven, maksudnya apa coba?" Ujar Faisal.
[post_ads]
Selain merasa dianak tirikan, Faisal juga merasa diperlambat proses dokumen para TKI yang ingin pulang melalui dirinya.
Hal ini sebagaimana terjadi pada kasus WNI Positif baru baru ini berinisial M, yang sejatinya akan pulang tanggal 27 kemarin namun harus gagal karena ia dijemput oleh dinas kesehatan pada 25 Juni untuk menjalani isolasi. Walaupun ia mendapat proses ekstra cepat tapi ternyata malah gagal karena kecerobohan terhadap virus ini.
"Bayangin loh tanggal 18 menyerahkan diri, dia bisa tanggal 25 melakukan PCR, berarti kan SPLP nya selesai sekitar tanggal 24 atau 25, bagaimana hal ini bisa terjadi? Cepat sekali? saya sudah empet sama yang disini, menggunakan jabatannya untuk injak sana injak sini" Ujar Faisal.
Dalam postingan terakhirnya, ia mengungkapkan kekesalannya terhadap pelayanan KDEI bagian Imigrasi tersebut, ia mengatakan "saya sebagai warga negara indonesia sangat kecewa dan merasa dirugikan oleh pihak keimigrasian perwakilan di taiwan. saya minta penjelasan!" Tulis Faisal.
Iapun menjelaskan sebuah kronologi kejadian yang menurutnya janggal sekali. Berikut ini penuturannya sebagaimana dikutip oleh @suarabmi.
[post_ads_2]
"Apakah orang tidak ada surat sakit lewat "jalur khusus" bisa dipercepat prosesnya? M nomer SPLP XE2790xxx tanggal 18 MD, 19/20 (sabtu-minggu), tgl 21 sudah foto SPLP, tgl 24 SPLP sudah selesai. bagaimana bisa? apakah harus ada kenalan orang dalam baru ada keistimewaan ini? padahal kondisi ybs pada saat itu tidak ada surat sakit. apakah ini tidak termasuk nepotisme? sedangkan yang mandiri, lambat dalam proses pendaftaran baik SPLP maupun passpor. seperti contoh kejadian ini dishelter kalian juga." Tulisnya.
Ia juga mencotohkan satu kasus dimana korban sampai meninggal di Taiwan karena kelamaan pengurusan SPLPnya, sehingga belum sempat pulang, korban sudah meninggal dunia.
"alm. NH(41) asal Indramayu kemarin tumor lidah ( ada surat sakit ) menunggu proses SPLP sampe selesai dokumentasi lebih dari 9 hari sehingga tidak sempat pulang ketanah air sudah berpulang duluan ke sisi-Nya tgl 29/5/2021! Padahal dokumen untuk SPLP sudah siap saat alm keluar dari detensi tgl 19/5/2021 silam." Tutur Faisal.
Karena hal inilah, Faisal meminta keadilan pelayanan terhadap semua TKI yang ingin pulang. Dirinya meminta keadilan, bagi yang memunyai surat sakit, didahulukan tapi bagi yang tidak mempunyai surat sakit, agar diperlakukan dengan cara yang sama agar tidak ada rasa iri diantara WNI di Taiwan.
Sementara itu, KDEI yang dihubungi melalui pesan messenger di halaman resminya, belum memberikan tanggapan terkait berita ini.