Hongkong, Polisi menangkap 24 pekerja rumah tangga asing dan lima anggota sindikat pencucian uang dalam penggerebekan di seluruh Hong Kong pada Senin dan Selasa kemarin (27/28).

Sindikat tersebut dilaporkan merekrut para TKW Asing dimana 23 orang Filipina dan satu orang Indonesia untuk membuka setidaknya 35 rekening bank untuk pencucian uang yang diperoleh dari penipuan.

Dua wanita Filipina dan tiga pria Nigeria juga ditangkap. Dua orang dikatakan sebagai dalang, sedangkan tiga orang sisanya adalah anggota inti sindikat tersebut.

Petugas menangkap semua 29 orang karena dicurigai "berkonspirasi untuk berurusan dengan properti yang diketahui atau diyakini mewakili hasil pelanggaran yang dapat didakwakan."
[post_ads]
Menurut polisi, sindikat tersebut mencuci lebih dari HK$27 juta dolar yang diperoleh melalui setidaknya 20 penipuan asmara online dan dua penipuan email dari Juli 2020 hingga Mei 2021.

Sindikat tersebut akan membayar beberapa ribu dolar kepada PLRT Asing sebagai ganti menggunakan rekening bank mereka.

Untuk penipuan cinta, polisi mengatakan anggota sindikat akan berpura-pura sebagai profesional untuk menipu 20 korban — berusia antara 21 dan 73 — agar menyetor uang ke rekening bank tersebut. Penipuan email dari tahun lalu juga menipu karyawan perusahaan lokal dan perusahaan luar negeri.

Baik email dan penipuan asmara online melibatkan HK$13 juta dari total uang yang dicuci.
[post_ads_2]
Selama operasi polisi, petugas menyita lebih dari 100 kartu ATM dan uang tunai sekitar HK$330.000. Mereka juga membekukan rekening bank yang terlibat dalam penipuan, yang masih menyimpan sekitar HK$1,5 juta.

Investigasi masih berlangsung dan penangkapan lebih lanjut tidak dapat dikesampingkan, kata polisi.

Polisi mengingatkan bahwa pencucian uang adalah kasus serius dan masyarakat tidak boleh meminjamkan rekening bank mereka kepada orang lain.

Pelanggaran pencucian uang di Hong Kong membawa hukuman denda maksimum HK$5 juta dan penjara 14 tahun.

hongkongfp