Bangun Rumah dari Nol di Tanah Mertua Setelah Jadi Malah Terusir, Wanita ini Menangis Pilu, Kisah Cinta Keluarga TKI

Bangun Rumah dari Nol di Tanah Mertua Setelah Jadi Malah Terusir, Wanita ini Menangis Pilu, Kisah Cinta Keluarga TKI

SUARABMI.COM - Ramai di Tiktok, kisah wanita yang membangun rumah dari nol di tanah mertua setelah jadi malah diusir.

Susah payah mengumpulkan uang untuk membangun rumah, disaat giliran sudah jadi dan ditempati kurang lebih dua tahun, sang pemilik rumah malah terusir dari kediamannya. Inilah kisah pilu yang datang dari pengguna TikTok dengan nama akun @31783408529.

Bahkan status rumahnya yang berada di Madura, Jawa Timur, itu sudah tidak jelas kepastiannya. Sang wanita bersikukuh ingin mengambil balik kepemilikannya, dan ingin menjualnya untuk menambah modal membangun rumah lain.

[post_ads]

Tapi apa daya, ayah mertua yang memiliki tanah, tempat berdirinya tanah rumah, tidak menyetujui.

Akibatnya, sang wanita hanya bisa melihat rumah yang memberi kenangan selama dua tahun terakhir itu dari kejauhan, seperti yang terlihat dari unggahan videonya.

"Cukup aku yang terlalu bodoh membangun rumah di atas tanah mertua. Jangan sampai terjadi lagi buat kita para wanita .. lebih baik kecil hasil bersama suami..daripada dapat warisan," tulis dia.

Saat dikonfirmasi, sang wanita yang enggan disebutkan namanya itu mengaku bahwa ihwal permasalahannya bertengkar dengan keluarga suami.

[post_ads_2]

"Bulan 12 (Desember) 2019 saya nyuruh suami saya berangkat lagi ke Malaysia. Setelah suamiku berangkat baru satu minggu, keluarga suamiku bertengkar denganku," ungkapnya, dilansir Tribunnews.

Imbas dari pertengkaran itu, sang wanita memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Lampung dengan membawa anak-anak. Namun tidak pergi secara diam-diam, melainkan berpamitan secara baik-baik kepada keluarga terlebih dahulu.

"Saya dan anak-anak saya seakan-akan diusir dari rumah itu," tuturnya.

Meski dirasa pahit dan sedih, namun wanita ini bersyukur hubungannya dengan sang suami sangat baik. Bahkan ia kini ikut menyusul, tinggal dengan suami di Malaysia.

Nah dari kisah ini, kita harus belajar banyak. Membangun rumah bagaimanapun baiknya orang yang punya tanah, sebaiknya tanahnya harus atas nama suami istri. Dengan mengatasnamakan suami dan istri, jika terjadi apa apa kelak, akan bisa diselesaikan dengan hukum yang adil.