SUARABMI - 
Biro Investigasi Kementerian Hukum Taiwan (MOJ) berhasil mengembangkan alat deteksi cepat berteknologi nano untuk obat-obatan terlarang dan telah dipatenkan. Alat ini dapat mendeteksi keberadaan cathinone, sebuah unsur kimia yang akhir-akhir ini mulai populer untuk dijadikan campuran dalam obat terlarang.
 
Pada tanggal 6 Oktober 2020, MOJ menghibahkan alat deteksi tersebut ke 7 negara dari kawasan Indo-Pasifik serta memaparkan kegunaannya dalam proses penegakan hukum dan pemberantasan peredaran obat terlarang.
[post_ads]
Upacara penyerahan hibah dihadiri oleh Wakil Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI), Teddy Surachmat; Kepala Kantor Perwakilan Thailand, Thongchai Chasawath; Wakil Kepala Kantor Perwakilan Vietnam, Tran Van Thuy; Wakil Kepala Kantor Manila, Gilberto F. Lauengco; Wakil Kepala Taipei-India Association, Bijoy Das; Wakil Kepala Malaysian Friendship and Trade Center, Ling Ling Boon Long; dan Direktur Kantor Perwakilan Singapura, Hu Yue-chang.  
 
Dalam kesempatan itu, pakar forensik dari MOJ juga memperagakan cara penggunaan, dan memperlihatkan alat deteksi tersebut bahwa ketika reagen dalam tabung bersentuhan dengan bubuk cathinone, reaksi kimia langsung terjadi dan memperlihatkan warna putih keruh atau tidak berwarna di bawah sinar lampu UV. Apabila reagen tersebut bersentuhan dengan unsur non-cathinone, maka reagen akan memperlihatkan warna merah muda.    
[post_ads_2]
Dikutip Taiwan Today (7/10), saat ini, MOJ memiliki sekretaris untuk bidang hukum yang ditempatkan di Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia, Thailand, Filipina, Malaysia, Myanmar, India, dan Vietnam, dan telah menjalin hubungan kerja sama dengan instansi penegak hukum setempat.
 
Selain dihibahkan melalui para tamu kehormatan yang hadir dalam upacara tersebut. Biro Investigasi juga akan menghibahkan alat deteksi cepat berteknologi nano ke instansi terkait di negara-negara tersebut melalui sekretaris bidang hukum. MOJ berharap alat deteksi ini dapat membantu meningkatkan efektivitas pemberantasan peredaran obat terlarang lintas-negara. 

Sebelumnya, Taiwan juga telah mendonasikan alat deteksi cepat berteknologi nano kepada 7 negara sahabat diplomatik di Pasifik Selatan dan Amerika Tengah untuk membantu aparat penegak hukum di negara-negara tersebut.

yurong, hanitw