Tegas Sekali, Perwakilan Filipina di Taiwan (meco) Peringatkan Agensi atas Biaya Karantina Sepenuhnya Ditanggung Agensi Bukan Pekerja Migran, 35ribu O
Selasa depan, pengenalan pekerja migran tahap kedua akan dibuka, dan lebih banyak lagi TKA dari Filipina dan Vietnam akan diizinkan datang ke Taiwan.
Pekerja migran harus bekerja sama dengan tindakan karantina di luar negeri dan dalam negeri sebelum berangkat.
Perwakilan Filipina di Taiwan, Wilfredo B. Fernandez, mengeluarkan peringatan kepada agensi, menekankan bahwa biaya karantina pra-naik tidak dapat dibebankan kepada pekerja migran, dan bahwa "setiap pelanggaran akan ditangani secara ketat sesuai dengan hukum."
Menurut rencana pengenalan khusus Kementerian Tenaga Kerja, karantina pekerja migran dibagi menjadi luar negeri dan dalam negeri. Pekerja migran harus menjalani tes PCR sebelum memasuki lembaga pelatihan untuk pelatihan 72 jam sebelum naik ke pesawat, mereka harus menerapkan isolasi satu orang satu kamar dan menjalani pemeriksaan lain.
[post_ads]
Setelah masuk di Taiwan, diperlukan tes PCR di bandara, dilanjutkan dengan karantina 14 hari, dan tes PCR lagi sebelum akhir karantina; mereka yang hasil tes negatif akan terhubung ke manajemen kesehatan diri selama 7 hari, dan skrining cepat akan dilakukan selama periode manajemen kesehatan diri.
Su Yuguo, wakil kepala Kelompok Pengelola Tenaga Kerja Transnasional Badan Pengembangan Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja, mengatakan bahwa biaya karantina pasca-masuk untuk pekerja migran, termasuk biaya akomodasi dan transportasi yang dikeluarkan selama masa karantina dan manajemen kesehatan diri pekerja migran, harus ditanggung oleh pemberi kerja dan tidak dapat dibebankan kepada pekerja migran, jika tidak maka akan dikenakan sanksi pelanggaran UU Pelayanan Ketenagakerjaan, biaya karantina bagi pekerja migran di luar negeri dirundingkan oleh pemberi kerja dan pekerja migran, dan tidak ada aturan kaku tentang pihak mana yang harus membayar.
Fernand, perwakilan Filipina di Taiwan, menekankan bahwa sesuai dengan peraturan yang diumumkan oleh Administrasi Ketenagakerjaan Luar Negeri Filipina pada Januari 2021, agen harus membayar biaya karantina untuk pekerja migran sebelum mereka meninggalkan negara itu, dan pelanggaran akan dihukum sesuai hukum. Kantor Ekonomi dan Kebudayaan Manila menunjukkan bahwa setidaknya ada 35.000 pekerja migran yang menunggu untuk bekerja di Taiwan, di mana 11.000 di antaranya adalah pekerja migran yang baru direkrut.
[post_ads_2]
Emmanuel Geslani, pakar ketenagakerjaan dan imigrasi pekerja migran di Filipina, mengatakan kepada Foursquare bahwa ketika otoritas Filipina dan Taiwan merundingkan pengenalan pekerja migran, salah satu tuntutan terbesar pemerintah Filipina adalah berharap agar pekerja migran " sebelum boarding" Biaya karantina di negara asal tidak harus ditanggung oleh pekerja migran, tetapi harus dibayar oleh agen atau majikan.
Ia mencontohkan, pemerintah Filipina memiliki persyaratan yang lebih ketat terhadap perantara dibandingkan negara asal pekerja migran lainnya seperti Indonesia, dan berharap pekerja migran tidak menanggung biaya karantina sebelum pergi ke luar negeri.
Gaslani mengatakan bahwa pemerintah Taiwan memiliki ambang batas yang lebih rendah untuk memasukkan pekerja migran daripada Jepang dan Korea Selatan, dan tidak memiliki persyaratan bahasa.
Selain itu, kondisi iklimnya lebih dekat dengan Filipina, dan gajinya juga bagus, Taiwan masih merupakan tempat kerja luar negeri yang ideal bagi banyak pekerja Filipina. Optimisme keterbukaan ini dimungkinkan oleh dampak signifikan terhadap mata pencaharian banyak pekerja migran dari periode larangan imigran sebelumnya.
COMMENTS