Taipei, 13 September – Sebuah insiden terjadi di Stasiun MRT Yongchun pada Jumat sore sekitar pukul 16.00, ketika seorang pekerja migran yang tengah mendampingi lansia menaiki eskalator kehilangan kendali. Lansia yang didorongnya terjatuh ke belakang, dan keduanya menimpa penumpang lain yang berada di belakang mereka.
Akibat kejadian tersebut, dua orang dilaporkan mengalami luka. Saksi mata menyebut sejumlah penumpang panik dan berteriak, sebelum akhirnya situasi dapat dikendalikan. Seorang pengguna segera menekan tombol darurat, sehingga eskalator berhenti beroperasi dan mencegah insiden lebih lanjut.
Korban luka segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. Pihak MRT Taipei memastikan fasilitas kembali berfungsi normal beberapa saat setelah kejadian.
$ads={1}
Klarifikasi Korban
Belakangan, korban memberikan klarifikasi bahwa pekerja migran perempuan (TKW) yang mendorong kursi roda lansia tersebut sebenarnya hanya mengikuti arahan majikannya. Sang majikan disebut lebih dahulu berjalan di depan dan mengarahkan agar menggunakan eskalator. Dengan demikian, kesalahan bukan sepenuhnya berada pada pekerja migran tersebut, melainkan keputusan majikan yang menyuruhnya mengikuti perintah menggunakan fasilitas yang tidak sesuai standar keamanan bagi pengguna kursi roda.
Respons Publik dan Sorotan
Peristiwa ini segera ramai diperbincangkan publik. Sebagian warga menilai bahwa pengguna kursi roda seharusnya diarahkan menggunakan lift demi alasan keamanan, bukan eskalator. Selain itu, ada pula kritik terkait minimnya pelatihan yang diberikan kepada pekerja migran yang berperan sebagai perawat lansia.
$ads={2}
Banyak pihak menegaskan bahwa kelompok lansia merupakan golongan rentan yang sulit melindungi diri, sehingga standar perekrutan dan pelatihan tenaga perawat asing perlu ditingkatkan.
Pengingat Soal Keselamatan
Meski tergolong insiden kecil, kejadian di Stasiun Yongchun ini menjadi pengingat penting mengenai aspek keselamatan di ruang publik. Pihak berwenang diimbau untuk lebih memperhatikan prosedur keselamatan, serta memastikan tenaga perawat asing mendapat pelatihan memadai dalam mendampingi kelompok lansia.